Selasa, 30 April 2024
Beredar video di beberapa platform media sosial memperlihatkan seorang anak berkaos merah mengalami bentol-bentol di sekujur tubuhnya. Kondisi kulit tersebut diklaim terkena virus yang tersebar melalui angin di Jayapura.
CEK FAKTA:
Dilansir dari laman Kompas.com, sebuah akun Facebook bernama Grace mengklarifikasi bahwa video yang beredar merupakan video adiknya yang sedang terpapar cacar air, bukan karena virus wabah baru. Melalui klrafikasi di Facebooknya, Grace juga menambahkan bahwa saat ini kondisi adiknya sudah membaik. Dia berharap akun-akun tidak bertanggung jawab yang memposting adiknya segera menghapus postingannya.
Selanjutnya pada laman TribunPadang.com, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari mengatakan bahwa pada tahun ini beberapa warga di Abepura terserang penyakit mirip cacar monyet. Gejalanya terlihat seperti video yang beredar. Berdasarkan pengalaman di sana, apabila seseorang terkena virus dalam kondisi kekebalan tubuh yang baik, maka gejalanya mirip seperti cacar air. Sedangkan apabila sistem kekebalan tubuhnya rendah, gejalanya akan semakin berat.
Lebih lanjut, pada laman Tempo.co, Epidemiolog dr. Dicky Budiman mengatakan bahwa pada dasarnya butuh pengumpulan data dan pemeriksaan secara lengkap untuk mengetahui apakah penyakit tersebut merupakan cacar monyet. Pemeriksaan dilakukan melalui uji lab dan pemeriksaan fisik pasien. Selama ini belum pernah ditemukan adanya kasus virus dari angin yang memberikan gejala bintil di kulit seperti pada video.
Cacar monyet (monkeypox) merupakan infeksi virus yang ditandai dengan munculnya bintil bernanah di kulit. Penularannya bisa dari orang ke orang, atau dari hewan pengerat dan primata, seperti monyet, tikus, dan tupai yang terinfeksi. Sedangkan untuk cacar air disebabkan virus Varicella Zoster yang tersebar melalui kontak fisik serta droplet yang dikeluarkan oleh yang sedang batuk atau bersin.
KESIMPULAN:
Klaim terkait video seorang anak yang terserang virus dari angin di Jayapura adalah tidak benar, Misleading Content.
Rujukan:
Pemeriksa: Ai Nurul Fahmi
IG: @ai_nurulfahmi