Senin, 29 Januari 2024
Beredar narasi pada unggahan di Facebook mengeklaim bahwa perubahan iklim merupakan hasil konspirasi High-frequency Active Auroral Research Program (HAARP), Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir (CERN), Bluebeam, dan perjanjian emisi karbon dengan Forum Ekonomi Dunia atau WEF.
CEK FAKTA:
Situs USGS, menjelaskan banyak faktor penyebab terjadinya perubahan iklim. Aktivitas manusia telah meningkatkan gas rumah kaca di atmosfer sejak Revolusi Industri, yang menyebabkan lebih banyak retensi panas dan peningkatan suhu permukaan. Perubahan penggunaan lahan, seperti penggundulan hutan, telah menyebabkan perubahan iklim.
Mengutip dari
kompas.com yang merujuk penjelasan dari
NASA, yang merangkum sejumlah bukti perubahan iklim. Satelit dan instrumen sains mengungkap, pemanasan global saat ini kira-kira 10 kali lebih cepat dibandingkan laju rata-rata pemanasan setelah Zaman Es. Sebagian besar pemanasan terjadi dalam 40 tahun terakhir, di mana tujuh tahun terakhir tercatat sebagai tahun terpanas. Tahun 2016 dan 2020 merupakan tahun terpanas yang pernah tercatat. Gletser juga menyusut hampir di semua tempat, termasuk di Pegunungan Alpen, Himalaya, Andes, Pegunungan Rocky, Alaska, dan Afrika. Sementara karbon dioksida dari aktivitas manusia meningkat sekitar 250 kali lebih cepat dibandingkan dari sumber alami setelah Zaman Es terakhir. Perubahan iklim lainnya dibuktikan dengan lautan yang semakin menghangat, tutupan salju menurun, permukaan laut meningkat, peningkatan bencana ekstrem, dan pengasaman laut yang meningkat.
KESIMPULAN:
Narasi unggahan di Facebook mengeklaim bahwa perubahan iklim merupakan hasil konspirasi adalah tidak benar,
misleading content.
Rujukan:
https://bit.ly/3OlgKRp
https://bit.ly/3vZ90OI
https://bit.ly/48Pvccu
https://bit.ly/3SCcKhW
Pemeriksa Fakta: Sandi Ibrahim A.