Selasa, 05 Oktober 2021
BERDIRI DENGAN SATU KAKI SELAMA 20 DETIK UNTUK DETEKSI STROKE
Beredar di media sosial Facebook, sebuah informasi yang menyebutkan cara mendeteksi stroke dengan berdiri menggunakan satu kaki selama 20 detik.
CEK FAKTA :
Dilansir dari kompas.com, berdiri dengan satu kaki selama 20 detik bukanlah cara yang dapat diandalkan untuk mendiagnosis stroke.
Dr Chonpivat Treepong, seorang dokter di Neurological Institute of Thailand mengatakan, berdiri dengan satu kaki bukan metode yang akurat untuk mendiagnosis kondisi otak dan bukan metode yang digunakan dokter untuk mendiagnosis masalah otak.
"Ketidakmampuan berdiri dengan satu kaki bisa jadi akibat masalah sendi atau saraf. Oleh karena itu, tes ini bukan cara yang akurat untuk menguji apakah seseorang memiliki masalah otak," kata Treepong.
Sementara itu, Presiden Neurological Society of Thailand Dr Tassanee Tantirittisak mengatakan bahwa berdiri dengan satu kaki bukanlah cara yang dapat diandalkan untuk mendiagnosis stroke.
"Ini bukan metode yang digunakan untuk mendeteksi masalah otak," kata Tantirittisak.
"Diagnosis pasien stroke membutuhkan bantuan medis serta teknologi medis seperti rontgen otak atau MRI yang lebih akurat," tegas dia.
KESIMPULAN :
Diagnosis stroke membutuhkan lebih dari satu kriteria.
Hanya mengandalkan satu metode saja bisa menyebabkan kesalahpahaman besar. Adapun gejala yang paling menonjol di antara pasien stroke termasuk kesulitan berbicara, Bell's palsy (kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi wajah) dan kelemahan lengan serta kaki.