KONSUMSI DAGING BABI PENYEBAB PENULARAN COVID-19

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
KESEHATAN - CORONA
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - MISLEADING CONTENT
KANAL ADUAN
FACEBOOK
BUKTI ADUAN
GAMBAR
PETUGAS CEK FAKTA
Tommy Sutami
DILIHAT
208 KALI

Senin, 19 Juli 2021

KONSUMSI DAGING BABI PENYEBAB PENULARAN COVID-19


Beredar sebuah artikel pernyataan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dalam artikel tersebut MUI menyebut penyebab Covid-19 adalah mengonsumsi babi.


CEK FAKTA :
Dilansir kabar24.bisnis.com, Komisioner Badan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), Stephen Hahn, menyebut tidak ada bukti kalau penyakit virus corona 2019 atau Covid-19 dapat menyebar melalui makanan, atau apapun yang membungkusnya.
 
"Kami tidak memiliki bukti bahwa virus itu ditularkan melalui makanan atau kemasannya," ujar Hahn seperti dikutip dari laman New York Post, Kamis, 23 April 2020.
 
Hahn adalah Kepala FDA untuk menangani pasokan makanan dan keamanan pekerja nasional di tengah pandemi Covid-19. Komentar Hahn muncul setelah industri makanan Amerika, Tyson Foods, menangguhkan operasional pabriknya di Kota Iowa yang sangat penting bagi pasokan daging babi negara tersebut pada Rabu, 22 April 2020. Hal itu diakibatkan oleh wabah yang terus meningkat.


Dilansir tempo.co, Covid-19 tidak menular lewat konsumsi daging babi. Virus ini menyebar dari satu orang ke orang lainnya melalui tetesan air liur atau lendir saat orang yang terinfeksi Covid-19 batuk atau bersin. Partikel virus dalam tetesan air liur atau lendir itu dapat dihirup, mendarat di permukaan yang disentuh seseorang, atau berpindah saat berjabat tangan atau berbagi minuman dengan seseorang yang terinfeksi Covid-19.


KESIMPULAN :
Klaim konsumsi babi penyebab penularan Covid-19 adalah salah. Faktanya, tidak ada penelitian penularan Covid-19 lewat konsumsi makanan.


Informasi ini adalah jenis kategori Misleading Content.


RUJUKAN :
1. https://bit.ly/3BfRVhu
2. https://bit.ly/2UrnRyX
3. https://bit.ly/3exGDvo