VAKSIN COVID-19 TINGKATKAN LIMFOSIT YANG MEMATIKAN BAGI MANUSIA

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
KESEHATAN - CORONA - VAKSIN
LOKASI INFORMASI
INTERNATIONAL - INTERNATIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - MISLEADING CONTENT
KANAL ADUAN
WEBSITE
BUKTI ADUAN
GAMBAR
PETUGAS CEK FAKTA
Tommy Sutami
DILIHAT
224 KALI

Rabu, 21 April 2021

VAKSIN COVID-19 TINGKATKAN LIMFOSIT YANG MEMATIKAN BAGI MANUSIA

Klaim bahwa meningkatnya antibodi setelah vaksinasi disebut limfositosis beredar di media sosial.

Limfositosis merupakan kondisi di mana jumlah sel darah putih jenis limfosit di dalam tubuh manusia berlebih. Menurut klaim itu, limfosit ini mematikan bagi manusia.

CEK FAKTA :
Dilansir cekfakta.tempo.co, menurut pakar patologi klinis dari Universitas Sebelas Maret, Tonang Dwi Ardiyanto, Sel darah putih terbagi menjadi dua, yakni neutrofill dan limfosit. Limfosit ini berperan sebagai pembentuk sistem imun.

"Vaksin itu dosisnya sudah terukur dan tidak menimbulkan lonjakan limfosit yang tinggi," kata Tonang. Dia juga menambahkan bahwa tidak ada limfosit pembunuh yang berbahaya bagi manusia, karena sel tersebut menjadi bagian dari sistem imun tubuh manusia.

Menurut Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), Hindra Irawan Satari, usai vaksinasi Covid-19 digelar di Inggris, Amerika Serikat, serta Israel, terlihat adanya penurunan angka kasus dan angka kematian Covid-19 di ketiga negara tersebut.

Dikutip dari Liputan6.com, menurut analisis Public Health England (PHE), percepatan vaksinasi Covid-19 di Inggris menggunakan vaksin Covid-19 Pfizer dapat mencegah 10 ribu lebih kematian orang-orang yang berusia di atas 60 tahun hingga akhir Maret 2021.

KESIMPULAN :
Klaim bahwa vaksin Covid-19 meningkatkan sel darah putih jenis limfosit yang mematikan bagi manusia, menyesatkan. 

Vaksin, termasuk vaksin Covid-19, memang dapat meningkatkan kadar limfosit di dalam tubuh manusia. Namun, hal tersebut justru berguna untuk membentuk antibodi yang bermanfaat untuk mencegah atau mengurangi keparahan akibat infeksi Covid-19.

Informasi ini adalah kategori jenis MISLEADING CONTENT

REFERENSI :
1. https://bit.ly/3eEvAjp
2. https://bit.ly/3vfe63M