Selasa, 26 Januari 2021
VAKSIN MENGANDUNG ALUMINIUM BISA MERUSAK OTAK
Telah beredar unggahan di media sosial yang berisi klaim bahwa vaksin berbahaya bagi manusia karena mengandung aluminium yang bisa merusak otak. Berikut adalah narasi pada unggahan tersebut "Bahayanya vaksin dgn kandungan virus yang dibantu alumunium langsung menuju otak (buku teks kedokteran mengakui hal ini.)"
CEK FAKTA:
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri fakta dengan menghubungi Bimo A. Tejo PhD, Associate Professor dan Peneliti Kimia Farmasi Universiti Putra Malaysia.
"Virus yang menyerang otak memang ada. Namun bukan karena vaksin atau kandungan aluminium. Semua vaksin yang sudah mendapat izin edar berarti sudah lolos uji klinis," ujar Prof Bimo saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (26/11/2020).
"Kandungan garam aluminium dalam vaksin kecil sekali. Tidak ada bukti juga vaksin yang mengandung aluminium bisa menyerang otak," katanya menambahkan.
"Selain itu vaksin yang akan beredar juga harus mendapat izin dari badan pom masing-masing negara dan biasanya yang menjadi rujukan untuk mendapat izin edar adalah FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan) AS karena di sana persyaratannya sangat ketat. Jadi semua vaksin aman, bahkan kandungannya bisa kita lihat dengan jelas di website CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS)."
Dalam website CDC dijelaskan bahwa aluminium merupakan salah satu bahan Ajuvan. Ajuvan sendiri adalah bahan yang digunakan dalam beberapa vaksin yang membantu menciptakan respons kekebalan yang lebih kuat pada orang yang menerima vaksin.
Garam aluminium, seperti aluminium hidroksida, aluminium fosfat, dan aluminium kalium sulfat telah digunakan dengan aman dalam vaksin selama lebih dari 70 tahun. Garam aluminium awalnya digunakan pada tahun 1930-an, 1940-an, dan 1950-an dengan vaksin difteri dan tetanus setelah ditemukan bahwa garam aluminium memperkuat respons kekebalan tubuh terhadap vaksin ini.
Beberapa vaksin lain yang menggunakan aluminium sebagai Ajuvan adalah vaksin Antrax, vaksin Hepatitis A, Hepatitis B dan vaksin Difteri.
Dilansir dari Fullfact.org dalam artikel "No evidence aluminium in vaccines causes Alzheimer's disease" yang tayang 11 November 2020 disebutkan penggunaan aluminium di vaksin pada manusia relatif kecil yakni sekitar 0,2 sampai 0,8 miligram).
Sebagai perbandingan manusia dewasa biasanya mengonsumsi aluminium tujuh hingga sembilan miligram setiap harinya. Aluminium sendiri terkandung dalam beberapa makanan dan minuman termasuk buah, sayuran, tepung, produk susu, bir hingga wine.
KESIMPULAN: Vaksin mengandung alumunium bisa merusak otak adalah tidak benar. Ada Beberapa vaksin yang menggunakan aluminium, namun penggunaan aluminium di vaksin pada manusia relatif kecil yakni sekitar 0,2 sampai 0,8 miligram.
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content.
RUJUKAN:
https://bit.ly/3pitYzD
http://bit.ly/3a1JwkV