Kamis, 24 Desember 2020
ALAT RAPID TEST ANTIGEN MENUNJUKKAN HASIL POSITIF SAAT DIBERIKAN COCA-COLA
[MISLEADING CONTENT]
Berdasarkan hasil pemantauan Tim Jabar Saber Hoaks. Telah beredar di media sosial Facebook sebuah unggahan terkait klaim bahwa anggota Parlemen Austria yang menguji alat rapid test antigen dengan Coca-Cola. Berikut adalah narasinya "Parlemen di Austria membuktikan ngawurnya hasil rapid test dgn memberi contoh segelas Coke yg dites dan hasilnya positif. Yg bikin gw trenyuh, marah sekaligus bingung, udah ada ribuan bukti dari hampir seluruh dunia bahkan dokter2 patologi Indonesia juga sependapat, tapi kenapa rapid masih DIWAJIBKAN sampai memakan banyak korban jiwa? Lu psikopat apa gimana? Demi lindungin bisnis iblis kayak gini lu sampai penjarain orang ya IKATAN DOKTER INDONESIA. Mana sumpah dokter lu?"
[CEK FAKTA]
Setelah kami melakukan penelusuran, ditemukan penjelasan dari lembaga pemeriksa fakta AS, Politifact dalam artikel berjudul "Austrian politician goofed in testing Coca-Cola sample for COVID-19" yang tayang 17 Desember 2020.
Dalam artikelnya, Politifact mengutip pernyataan dari Dialab, perusahaan asal Austria yang alatnya menjadi bahan ujicoba Schnedlitz. Dalam penjelasannya Dialab menyebut Schnedlitz tidak menjalankan instruksi dari alat testnya.
"Dalam pengujian yang dijalankan dengan benar, sampel selalu diaduk terlebih dahulu dalam cairan (buffer) yang menjaga pH konstan. Tes covid-19 juga harus dilakukan oleh staf rumah sakit atau orang yang terlatih untuk mengujinya," bunyi pernyataan Dialab.
PolitiFact juga mengutip instruksi penggunaan dari FDA (BPOM AS) bahwa alat rapid test antigen harus menggunakan buffer saat diuji.
[REFERENSI]
http://bit.ly/3poVURZ
http://bit.ly/2KSDNVS