AHLI VIRUS TIONGKOK KABUR KE AS KARENA MENGETAHUI COVID-19 HASIL PERSEKONGKOLAN JAHAT

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
KESEHATAN - CORONA
LOKASI INFORMASI
INTERNATIONAL - INTERNATIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - MISLEADING CONTENT
KANAL ADUAN
WEBSITE
BUKTI ADUAN
TEXT
PETUGAS CEK FAKTA
DILIHAT
203 KALI

Rabu, 22 Juli 2020

AHLI VIRUS TIONGKOK KABUR KE AS KARENA MENGETAHUI COVID-19 HASIL PERSEKONGKOLAN JAHAT


[MISLEADING CONTENT]


Berdasarkan hasil pemantauan Tim Jabar Saber Hoaks. Beredar informasi yang menyebutkan seorang ahli virus asal Tiongkok Li-Meng Yan menyebut virus korona baru atau covid-19 merupakan hasil persekongkolan jahat. Kabar itu beredar di media sosial.


[CEK FAKTA]


Dari hasil penelusuran, klaim bahwa ahli virus asal Tiongkok Li-Meng Yan kabur ke Amerika Serikat karena mengetahui virus korona merupakan hasil persekongkolan jahat adalah salah. Faktanya, kabar itu sudah dibantah oleh otoritas Hongkong.
 
Penelusuran dengan menggunakan kata kunci "Li-Meng Yan" pada mesin pencari Google mengarahkan kami pada artikel yang dimuat South China Morning Post, berjudul "Coronavirus: University of Hong Kong dismisses allegations from former employee that Beijing covered up outbreak".
 
Pada artikel yang diterbitkan pada 12 Juli 2020 itu, memuat klarifikasi Universitas Hong Kong (HKU) yang membantah tuduhan dari mantan mahasiswanya itu terkait klaim bahwa Beijing menutupi wabah covid-19. Universitas menepis tuduhan Li-Meng Yan sebagai kabar angin, mengatakan bahwa wawancara dengan Fox News tidak sesuai dengan fakta dan tidak memiliki dasar ilmiah.
 
Diberitakan sebelumnya Li-Meng Yan seorang mahasiswa pascasarjana di sekolah kesehatan masyarakat Universitas Hong Kong, mengatakan dalam wawancara dengan Fox News bahwa HKU telah gagal untuk bertindak atas temuannya bahwa virus dapat menyebar di antara manusia. Ahli virologi mengatakan bahwa dia telah menemukan bukti bahwa pihak berwenang Tiongkok menyadari penularan virus korona dari manusia ke manusia pada akhir Desember, yang katanya--dia diteruskan ke atasannya di universitas tetapi diminta untuk tetap diam.
 
Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu malam, HKU mengkonfirmasi bahwa Yan adalah seorang mahasiswa pascadoktoral yang telah meninggalkan universitas.
 
"HKU mencatat bahwa isi laporan berita tersebut tidak sesuai dengan fakta-fakta kunci seperti yang kita pahami," bunyi itu. "Kami selanjutnya mengamati bahwa apa yang mungkin ditekankannya dalam wawancara yang dilaporkan tidak memiliki dasar ilmiah tetapi menyerupai desas-desus."
 
HKU juga mengklarifikasi bahwa Yan belum melakukan penelitian tentang topik itu di universitas dari Desember hingga Januari.


[REFERENSI]


https://fxn.ws/3hprdZc


https://bit.ly/2WKhrsv


https://bit.ly/3eLbX6Z