COVID-19 DICIPTAKAN UNTUK HAMBAT KEBANGKITAN UMAT ISLAM

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
KESEHATAN - CORONA
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - FABRICATED CONTENT
KANAL ADUAN
FACEBOOK
BUKTI ADUAN
TEXT
PETUGAS CEK FAKTA
DILIHAT
243 KALI

Rabu, 22 Juli 2020

COVID-19 DICIPTAKAN UNTUK HAMBAT KEBANGKITAN UMAT ISLAM


[FABRICATED CONTENT]


Berdasarkan hasil pemantauan Tim Jabar Saber Hoaks. Beredar narasi yang menyebut bahwa pandemi virus korona baru (covid-19) adalah fitnah untuk menghambat kebangkitan umat Islam. Narasi itu beredar di media sosial.


[CEK FAKTA]


Dari hasil penelusuran, klaim pada narasi yang beredar bahwa covid-19 adalah untuk menghambat kebangkitan umat Islam adalah salah. Faktnya, hingga saat ini, justru korban covid-19 terbanyak adalah negara-negara dengan jumlah penduduk minorias Islam.
 
Dilansir Worldometers.info, data per Sabtu 18 Juli 2020, 10 negara dengan jumlah kasus covid-19 terbanyak adalah Amerika Serikat, Brasil, India, Rusia, Afrika Selatan, Peru, Meksiko, Cili, Spanyol, dan Inggris. Sepuluh negara itu memiliki populasi pemeluk Islamnya lebih sedikit dibanding pemeluk agama lain.
 
Sementara itu, negara-negara dengan populasi mayoritas muslim, seperti Arab Saudi berada di posisi 13, Turki posisi 15, Bangladesh peringkat 17, Qatar, Irak, Mesir, dan Indonesia masing-masing pada urutan 22,23,24 dan 25.


Dilansir IDN Times, Kandidat Doktor dalam Rekayasa Genetik Universitas Oxford, Muhammad Hanifi menegaskan berdasarkan kesepakatan di kalangan ilmuwan adalah tidak ada indikasi bahwa virus korona baru dibuat oleh manusia. Lebih lanjut Hanifi menerangkan dilihat secara garis besar dari materi genetik virus dengan komponen virus saat ini bukan rekayasa. Para peneliti pun sudah melihat dari materi genetik virusnya apakah ada tanda-tanda virus ini direkayasa, atau ada kemiripan dengan virus lain.
 
"Kita lihat dan cari tanda-tanda genetiknya, dan ini tidak ditemukan di DNA-nya virus, jadi konsensusnya saat ini di dunia penelitian adalah ini bukan rekayasa manusia," tegasnya saat siaran langsung di Instagram IDN Times, Sabtu 10 Mei 2020.


[REFERENSI]


https://bit.ly/3fPWsfx


https://bit.ly/2ZO7GeK