BINATANG LANGKA SANGAT BERBAHAYA, BIASANYA DI DAUN POHON MANGGA

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
FENOMENA - ALAM
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - FABRICATED CONTENT
KANAL ADUAN
FACEBOOK
BUKTI ADUAN
VIDEO
PETUGAS CEK FAKTA
Tommy Sutami
DILIHAT
692 KALI

Rabu, 13 November 2019

BINATANG LANGKA  SANGAT BERBAHAYA, BIASANYA DI DAUN POHON MANGGA
.
[MISINFORMASI]
Berdasarkan hasil pemantauan Tim Jabar Saber Hoaks. Beredar melalui pesan berantai Whatsapp video serangga berwarna hijau yang dikatakan berbahaya. Dalam narasi yang menyertainya, disebutkan bahwa ulat itu dapat menyebabkan kematian pasca 4 jam setelah tergigit.
Berdasarkan hasil penelusuran, pesan berantai itu sudah pernah beredar pada tahun 2017 dan sudah pernah diperiksa faktanya. Klaim bahwa serangga atau ulat tersebut dapat menyebabkan kematian tidak benar.
.
[PENJELASAN]
Setelah diperhatikan dengan seksama, ternyata berita tersebut tidak benar. Hal ini dikarenakan bahwa ulat yang dimaksud merupakan fase larva spesies kupu-kupu Euthalia aconthea berasal dari famili Nymphalidae. Nama umum dalam bahasa Inggris yaitu Baron. Dikutip dari beberapa pustaka, spesies ini merupakan spesies native di India dan Asia Tenggara. Kupu-kupu ini menggunakan pohon mangga (juga dilaporkan pada jambu mete) sebagai tempat meletakkan telur dan tempat larva (ulat) makan (host plant). Kupu-kupu dewasa merupakan penerbang yang cepat, hinggap pada bunga dan terkadang buah yang sudah masak (sering dijumpai juga pada buah yang busuk di tanah) untuk mendapatkan makanan.
Seperti spesies kupu-kupu pada umumnya, E. aconthea mempunyai siklus dari telur, larva (biasa kita sebut ulat), pupa (kepompong), dan imago atau dewasa (Gambar 1).
Telur dari kupu-kupu E. aconthea diletakkan baik di atas atau di bawah permukaan daun mangga. Telur menetas setelah lima hari, larva muda mempunyai warna hijau kekuningan dan banyak ditumbuhi “rambut-rambut” tunggal bewarna hitam. Larva mengalami ganti kulit kurang lebih sampai emapt kali, larva yang sudah tua berukuran lebih panjang dan “rambut-rambut” tunggal masing-masing bercabang (Gambar 2). Ulat ini baik warna maupun bentuk akan tampak menyatu dengan permukaan daun mangga. Hal ini merupakan salah satu bentuk strategi pertahanan diri untuk berkamuflase/mimikri dari serangan predator seperti burung.
Pada tahap perkembangan inilah, ulat E. aconthea  menjadi pemberitaan yang heboh di media sosial belakangan ini. Hal ini diperkirakan bahwa penampakan bentuk ulat ini mirip dengan ulat dari ngengat famili Limacodidae yang terkenal menimbulkan rasa gatal yang amat sangat ketika menyentuh permukaan kulit manusia. Ulat ini sebenarnya juga bukan spesies langka seperti yang diberitakan di sosisal media. Ulat ini umum dijumpai di pohon mangga, mungkin karena bentuk dan warna yang menyatu dengan daun mangga sehingga tidak terlalu tampak untuk dilihat, perlu pengamatan yang seksama untuk menemukan ulat ini. Ulat ini juga tidak menyebabkan kematian jika “rambut-rambut” pada tubuhnya mengenai kulit manusia apalagi terkena gigitannya seperti isi broadcast di atas.
Berdasarkan hal tersebut, maka video dan narasi itu tidak memiliki ketersambungan informasi satu dengan lainnya.
.
[SUMBER KLARIFIKASI]
http://bit.ly/37iuZiC
http://bit.ly/2KDUvp2
http://bit.ly/2s4mRSS
https://dailym.ai/2QCIYKj
http://bit.ly/35qp5KJ

Klarifikasi
Kamis, 06 Februari 2025
Kamis, 06 Februari 2025
Kamis, 06 Februari 2025