COVID-19 SUBVARIAN XBB LEBIH MEMATIKAN DARIPADA COVID-19 VARIAN DELTA

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
KESEHATAN - CORONA
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - MISLEADING CONTENT
KANAL ADUAN
WHATSAPP
BUKTI ADUAN
TEXT
PETUGAS CEK FAKTA
Tommy Sutami
DILIHAT
9 KALI

Senin, 09 Juni 2025

Beredar di media sosial postingan pesan berantai yang menyebutkan gejala baru covid-19 subvarian Omicron XBB lima kali lebih beracun dan mematikan daripada varian delta.


Benarkah hal tersebut?

CEK FAKTA : Dilansir dari liputan6.com, klaim yang menyebutkan gejala baru Covid-19 subvarian Omicron XBB lima kali lebih beracun dan mematikan daripada varian Delta adalah tidak benar. 

Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dr. Mohammad Syahril menyampaikan bahwa tingkat penyebaran subvarian XBB memang tergolong cepat sebagaimana subvarian Omicron yang lalu. 

Namun, Subvarian XBB memiliki tingkat fatalitas maupun angka kesakitan rumah sakit yang tidak terlalu tinggi. Gejalanya meliputi batuk, pilek, demam, badan lemah, dan seterusnya. Namun, tidak separah varian yang sebelumnya. Hal itu dikarenakan sifat atau spesifikasi virus tersebut serta adanya antibodi vaksin yang sudah diberikan pada tubuh sebelumnya. 

Dilansir dari Tempo, Epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dr. Dicky Budiman M.Sc.PH, mengatakan subvarian Omicron XBB 1.5 itu tidak lebih ganas dari varian sebelumnya. Kesimpulan ini tampak dari data yang dikumpulkan di negara-negara di Eropa, di mana surveilans atau pemantauan penyakit, dilakukan dengan sangat baik.

KESIMPULAN : Postingan pesan berantai yang menyebutkan gejala baru covid-19 subvarian Omicron XBB lima kali lebih beracun dan mematikan daripada varian delta adalah tidak benar.

Informasi ini adalah jenis kategori Misleading Content.

RUJUKAN :