PENAMPAKAN ULAT BULU BERACUN YANG MEMATIKAN

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
FENOMENA - MAKHLUK HIDUP
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - MISLEADING CONTENT
KANAL ADUAN
WHATSAPP
BUKTI ADUAN
VIDEO
PETUGAS CEK FAKTA
Alfianto Yustinova
DILIHAT
990 KALI

Kamis, 22 Februari 2024

Unggahan video yang menampilkan ulat bulu yang disebut bisa menyebabkan kematian pada manusia, ramai di media sosial.


Dalam unggahan yang beredar, tampak tangkapan layar yang menampilkan pesan terusan dari grup WhatsApp yang mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk menghindari ulat yang ada dalam gambar. Ulat tersebut memiliki ciri berwarna hijau dengan bulu berukuran cukup besar yang menempel pada daun. Selain itu, disebutkan pula bahwa ulat tersebut sudah membunuh 16 bocah yang menyentuhnya karena menganggap ulat tersebut sebagai anak burung.

CEK FAKTA:
Melansir dari Kompas, Dokter hewan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Slamet Raharjo mengatakan, ulat yang ada dalam unggahan tersebut adalah jenis ulat asp dari Amerika. Ulat asp adalah ulat bulu yang dapat menyebabkan alergi bila terkena kulit manusia. 

"Bulunya membawa allergen kuat bersifat racun. Mirip ulat matahari yang kalau kena kulit bulunya menancap langsung dan menimbulkan gatal dan panas," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (22/2/2024). 

Meskipun demikian, efek samping dari ulat bulu tersebut tidak fatal kecuali untuk individu tertentu yang mempunyai riwayat shock allergic atau syok anafilaksis, yaitu reaksi alergi yang sangat parah. 

Lebih lanjut, kata Slamet, masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan karena ulat ini tidak ada di Indonesia. 

Soal pernyataan yang mengatakan ulat asp menyebabkan kematian, Slamet mengatakan bahwa itu hoaks.

KESIMPULAN:
Kabar tentang ulat berbulu yang diklaim sangat berbisa dan membunuh 16 anak-anak ternyata sebagian salah. Faktanya, ulat dalam video tersebut memang beracun atau berbisa, namun tidak ditemukan informasi bahwa racun dari ulat tersebut dapat membunuh manusia.

Informasi ini adalah jenis kategori Misleading Content.

RUJUKAN:
https://bit.ly/3OWXUjF
https://bit.ly/48zCLmG