Jum'at, 06 Oktober 2023
Beredar kabar tentang adanya beras palsu di kalangan pedagang makanan yang beredar di media sosial.
Klarifikasi oknum anggota TNI itu, disampaikan di Kantor BPOM Kendari. Disaksikan Kepala Balai POM, Firdaus Umar dan Plt Kadis Ketahanan Pangan Kota Kendari, Made Guyasa.
Made Guyasa menyatakan, beras dalam video merupakan beras resmi yang beredar di pasaran. Dia menambahkan, beras itu aman dikonsumsi berdasarkan pernyataan ahli Balitbang Kementan RI di Jakarta, Djoko Said Darmajati.
"Beras dalam video mengandung zat Amilopektin dan Amilosa diatas 25 persen," kata Made Guyasa.
Dia menjelaskan, semakin tinggi kandungan amilopektin dalam beras, maka nasi akan mudah melenting saat dibanting. Beras jenis ini, bisa dengan mudah ditemui di pasaran.
"Sejauh ini beras yang ditemui tidak mengandung boraks, formalin atau bahan berbahaya lain, sehingga aman dikonsumsi," katanya.
Saat klarifikasi oknum anggota TNI, Kopda Harmin menyatakan permohonan maaf usai videonya mempertanyakan keaslian beras di warung makan tersebar luas. Dia menyatakan, sikapnya sebagai bentuk perlindungan kepada warganya karena posisinya sebagai Babinsa.
KESIMPULAN:
Klaim tentang adanya beras palsu dalam video yang melibatkan anggota TNI tersebut adalah tidak benar. Hasil klarifikasi dan uji laboratorium menunjukkan bahwa beras dalam video tersebut adalah beras resmi yang aman dikonsumsi dan memiliki sifat melenting saat dibanting karena kandungan amilopektin dan amilosa yang tinggi.
Informasi tersebut termasuk ke dalam jenis Misleading Content
RUJUKAN:
https://bit.ly/3Fu1htq