VIRUS VARIAN BARU B1617 MEMLIKI GEJALA UNIK, TIDAK MENIMBULKAN PANAS, TAPI LANGSUNG MENYERANG PARU-PARU

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
KESEHATAN - CORONA
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - MISLEADING CONTENT
KANAL ADUAN
INSTAGRAM
BUKTI ADUAN
LINK
PETUGAS CEK FAKTA
DILIHAT
347 KALI

Jum'at, 18 Juni 2021

VIRUS VARIAN BARU B1617 MEMLIKI GEJALA UNIK, TIDAK MENIMBULKAN PANAS, TAPI LANGSUNG MENYERANG PARU-PARU

Beredar pesan yang menyebutkan virus Covid-19 yang sudah bermutasi memiliki gejala-gejala yang unik, tidak menimbulkan panas namun menyerang langsung ke paru-paru pasien.

Disebutkan bahwa tes-tes yang ada seperti rapid, swab antigen maupun swab PCR tidak dapat mendeteksi virus varian baru tersebut dan hanya LDCT (low dose CT Scan paru) yang bisa mendeteksinya.

Varian baru Covid-19 juga menyebabkan paru-paru menjadi putih dan menyebabkan meninggal dunia.


CEK FAKTA: Mengutip dari Cek Fakta Liputan6.com yang menelusuri dengan menghubungi dr RA Adaninggar, SpPD. Ia menjelaskan belum ada bukti ilmiah terkait gejala baru pada virus corona covid-19 yang sudah bermutasi.

"Belum ada bukti ilmiah terkait gejala baru yang disebutkan dalam postingan. Memang virus corona covid-19 telah bermutasi dan lebih menular tetapi gejalanya masih sama. Bahkan hingga sekarang belum ada gejala khas dari covid-19 itu sendiri," ujar dr Ning, sapaan akrabnya saat dihubungi Jumat (21/5/2021).


"Hingga saat ini varian virus corona covid-19 masih bisa terdeteksi PCR. Jadi tidak bisa disimpulkan secara terburu-buru terkait gejala baru pada virus yang sudah bermutasi," katanya menambahkan.


Dr. Ning menjelaskan terpenting adalah untuk tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah covid-19. "Poin utamanya adalah kita harus terus menjalankan program 5M. Itulah senjata utama untuk melawan covid-19."


Selain itu Cek Fakta Liputan6.com juga menghubungi dr.Muhamad Fajri Adda'i untuk meminta penjelasan. Senada dengan dr. Ning ia juga menyebut gejala yang disebut dalam postingan belum terbukti.


"Belum ada di jurnal manapun perbedaan gejala dari varian virus corona covid-19 yang ada sekarang. Yang ada bukti ilmiahnya adalah varian-varian yang ada sekarang memang lebih cepat menular atau bisa masuk sel lebih cepat, tetapi untuk perbedaan gejala belum ada buktinya," ujar dr. Fajri.


"Sejauh ini varian baru dari virus corona covid-19 juga masih bisa terbaca PCR. Belum ada bukti mutasi virus tidak bisa terdeteksi PCR," katanya menambahkan.

"Butuh penelitian lebih lanjut untuk bisa menyimpulkan bahwa varian baru tak bisa terbaca PCR."


KESIMPULAN: Postingan yang mengklaim ada gejala baru pada virus corona covid-19 yang sudah bermutasi belum terbukti.


Informasi ini jenis hoaks misleading content

RUJUKAN:

https://bit.ly/3gA0M5m

https://bit.ly/35xk0lR

https://bit.ly/3vztEyL