GUBUK KARANTINA, BAGI PERANTAU YANG PULANG KAMPUNG

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
HUKUM DAN REGULASI - HUKUM DAN REGULASI
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - MISLEADING CONTENT
KANAL ADUAN
WHATSAPP
BUKTI ADUAN
GAMBAR
PETUGAS CEK FAKTA
DILIHAT
123 KALI

Minggu, 05 April 2020

GUBUK KARANTINA, BAGI PERANTAU YANG PULANG KAMPUNG


[MISLEADING CONTENT]


Berdasarkan aduan yang masuk ke Tim Jabar Saber Hoaks. Foto-foto yang memperlihatkan gubuk-gubuk dari bambu serta sejumlah orang dengan masker dan seorang petugas medis dengan alat pelindung diri (APD) beredar di media sosial. Foto-foto itu diklaim sebagai foto-foto lokasi karantina untuk tenaga kerja Indonesia (TKI) dari luar negeri yang pulang ke Jawa Timur dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona Covid-19.


[CEK FAKTA]


Berdasarkan penelusuran Tim CekFakta Tempo, foto-foto tersebut telah beredar di Twitter sebelumnya. Ada yang menyebut bahwa lokasi dalam foto tersebut berada di Laos. Namun, ada pula yang menyebut bahwa gubuk-gubuk itu merupakan kamp pengungsian etnis Rohingya di Bangladesh.


Untuk memastikan lokasi yang sebenarnya dari foto-foto tersebut, Tempo menggunakan tool Source. Hasilnya, ditemukan bahwa foto-foto itu pernah dimuat di sejumlah situs media Myanmar. Foto-foto tersebut diambil di sebuah lokasi karantina untuk para pendatang di Myanmar.


Dilansir dari artikel di Bamakhit.com yang dimuat pada 1 April 2020, gubuk-gubuk itu dibangun di negara bagian Shan, Myanmar, yang berbatasan dengan Cina, Thailand, dan Laos. Puluhan gubuk tersebut dipakai untuk mengkarantina para pendatang atau imigran selama 14 hari.


Dikutip dari artikel di Democratic Voice of Burma pada 1 April 2020, lokasi karantina itu didirikan dan dikelola oleh Tentara Negara Wa Bersatu (UWSA), pasukan militer di wilayah otonomi Wa, bersama Departemen Kesehatan Myanmar.


Para petugas akan melaporkan hasil pemantauan terhadap para pendatang ke pejabat kesehatan Myanmar. Sejauh ini, terdapat 84 pendatang yang tercatat menempati lokasi karantina di distrik Mong Hsat. Pada 1 April, tersisa 51 pendatang yang masih dikarantina.


Dilansir dari artikel di Myanmarmix.com pada 2 April 2020, kembalinya puluhan ribu pekerja migran dari Thailand memang menjadi keprihatinan utama bagi para pejabat Myanmar. Mereka khawatir para pendatang tersebut bakal menyebarkan virus Corona Covid-19 ketika bepergian di Myanmar.


Pemerintah Myanmar pun meminta para migran untuk melakukan karantina selama dua minggu. Namun, instruksi tersebut diabaikan. Oleh karena itu, beberapa wilayah di Myanmar mengambil inisiatif untuk mendirikan kamp karantina sementara.


Aktivis kemanusiaan Matt Walsh juga pernah mengunggah foto-foto lokasi karantina bagi para migran yang kembali ke Myanmar tersebut di Twitter. Dalam unggahannya pada 2 April 2020 itu, Walsh mencuit bahwa foto-foto itu diambil di negara bagian Shan dan wilayah otonomi Wa.


[REFERENSI]


https://bit.ly/3e8cAsm


https://bit.ly/2RoRBrj


https://bit.ly/39XBF62

Klarifikasi
Kamis, 06 Februari 2025
Kamis, 06 Februari 2025
Kamis, 06 Februari 2025