Rabu, 08 April 2020
RIBUAN UBUR-UBUR MENGINVASI FILIPINA KARENA CORONA
[MISLEADING CONTENT]
Berdasarkan aduan yang masuk ke Tim Jabar Saber Hoaks. Terdapat sebuah kabar dari akun dan media online mengenai video janggal ketika ribuan ubur-ubur pink menginvasi salah satu pantai di Filipina. Dan menghubungkan hal tersebut dengan virus corona.
[CEK FAKTA]
Ubur-ubur "stroberi" berwarna pink dikenal dengan nama ilmiah "Crambione mastigophore" atau ubur-ubur tomat.
Seorang peneliti sekaligus pendiri Philippine Jellyfish Stings Project bernama Sheldon Rey Boco menjelaskan bahwa terdapat kesalahpahaman orang-orang yang menghubungkan adanya invasi ubur-ubur pink dengan pantai yang ditinggalkan.
Bahkan kesalahpahaman semakin besar ketika mereka menghubungkan hal tersebut dengan virus corona.
"Terdapat kesalahpahaman saat ini dan sensasional di media, bahkan dalam literatur ilmiah sekalipun bahwa perubahan iklim dan keterkaitan keberadaan manusia berhubungan dengan peningkatan ukuran serta frekuensi blooming ubur-ubur," kata Boco kepada IFLScience.
Boco sudah mengunggah video yang viral itu di Twitter dan mengonfirmasi bahwa hal tersebut tidak ada hubungannya terkait dengan pembatasan Covid-19.
"Tentu saja ubur-ubur tidak terpengaruh oleh pembatasan #COVID19. Berikut adalah blooming ubur-ubur tomat Crambione mastigophore yang direkam oleh Alimar Amor, 23 Maret 2020," kata Boco dalam akun resmi Twitter-nya.
Blooming merupakan peristiwa musiman kawanan ubur-ubur (ratusan, ribuan atau bahkan lebih) yang hidup bersama dan mendiami suatu tempat sehingga mereka terlihat seperti menguasai habitat tertentu.
Peristiwa musiman ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor lingkungan dan tidak ada kaitannya dengan COVID-19.
Blooming dapat terjadi di hampir setiap wilayah samudera.
Penjelasan dari Boco mendapatkan dukungan dari peneliti NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) bernama Molly Zaleski.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di dalam jurnal Jellyfish Blooms, blooming ubur-ubur ada kaitannya dengan perubahan musiman di lautan seperti suhu dan salinatas.
Zalenski menjelaskan bahwa blooming ubur-ubur terjadi ketika suhu air menjadi lebih hangat.
Temperatur yang lebih tinggi mempercepat produksi ubur-ubur dan memperpanjang musim reproduksi.
Ketika ubur-ubur tomat sedang melakukan blooming, manusia diharapkan menjauh dari kawanan tersebut karena sengatan mereka cukup menyakitkan apabila tersentuh kulit manusia.
[REFERENSI]
https://bit.ly/2wmHCeU
https://bit.ly/3aOn2Dc