[DISINFORMASI]
Berdasarkan laporan aduan yang diterima JSH, beredar luas di media sosial dan aplikasi percakapan yang mengklaim buku IQRA telah memprediksi adanya virus corona .
[PENJELASAN]
Pada buku Iqro jilid 1 halaman 28, memang ditemukan kata QO-RO-NA . Namun, kata QO-RO-NA pada buku Iqro TIDAK MEMILIKI HUBUNGAN dengan Coronavirus atau Virus Korona, yang mewabah di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. KENAPA?? Merujuk situs penyedia jurnal penelitian dan buku akademik, sciencedirect.com, disebutkan bahwa virus korona pertama kali diidentifikasi pada tahun 1931 oleh sekelompok peneliti pada hewan, dengan jenis pertama HCoV-229E. Baru pada 1965, virus korona dilaporkan telah menjangkiti manusia. Sementara itu, merujuk buku karangan peneliti Anna M. Gade berjudul Perfection Makes Practice: Learning, Emotion, and the Recited Quran in Indonesia yang dipublikasikan University of Hawaii Press pada 2004, disebutkan bahwa buku Iqro yang dibuat oleh seorang kyai dan pedagang bernama Asad Humam (1933-1996) dari Yogyakarta pertama kali diterbitkan pada awal 1990-an Selanjutnya, kata QO-RO-NA pada buku Iqro yang diklaim merujuk pada virus korona juga terbantahkan dari cara penulisan. Dilansir dari Aljazeera.net, situs berita berbahasa arab, menyerap istilah virus korona dengan susunan huruf KAF-WAWU-RA-WAWU-NUN bukan QO-RO-NA . Kesimpulan: Klaim bahwa buku Iqro telah memprediksi virus korona diciptakan pada zaman yang penuh kebohongan adalah salah. Istilah virus korona sudah ada 60 tahun sebelum buku Iqro diterbitkan. .
[SUMBER KLARIFIKASI]
http://bit.ly/31aCbuL
http://bit.ly/2uOGr6K
http://bit.ly/2uM6Wdi
http://bit.ly/37GQ465
http://bit.ly/317sIUK