SOAL UIGHUR, PARA DEMONSTRAN TURKI MEMBAKAR BENDERA HINGGA RESTORAN CHINA SELAMA 10 HARI

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
SARA - RAS
LOKASI INFORMASI
INTERNATIONAL - INTERNATIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - FABRICATED CONTENT
KANAL ADUAN
WHATSAPP
BUKTI ADUAN
GAMBAR
PETUGAS CEK FAKTA
Andrean Mulyadi
DILIHAT
529 KALI

Jum'at, 20 Desember 2019

Soal Uighur, Para Demonstran Turki Membakar Bendera Hingga Restoran China Selama 10 Hari
.
[Misinformasi]
.
[Narasi Informasi]
Tim Jabar Saber Hoaks menerima aduan yang menanyakan kebenaran dari informasi, Soal Uighur, Para Demonstran Turki Membakar Bendera Hingga Restoran China Selama 10 Hari, setelah kami telusuri situs mozilafair.blogspot.com menyunting berita dari media arus utama yaitu bbc.com namun merubah judul berita sehingga menimbulkan kesan, Para Demonstran Turki Membakar Bendera Hingga Restoran China Selama 10 Hari padahal sejatinya media arus utama bbc.com memberitakan Selama 10 hari terakhir sentimen anti-Cina meningkat di Turki
.
[Penjelasan]
Demonstran di Turki membakar bendera Cina ketika memprotes perlakuan pemerintah Cina kepada kaum Muslim dari etnik Uighur.
Selama 10 hari terakhir sentimen anti-Cina meningkat di Turki.
Para demonstran membakar bendera Cina, menyerang sejumlah restoran Cina, bahkan mereka dituduh menyerang turis-turis yang disangka berasal dari Cina.
Protes dimulai menyusul laporan bahwa umat Muslim dari etnis Uighur di Cina dilarang berpuasa selama bulan Ramadan.
Etnis Uighur dari wilayah barat Cina memang berasal dari rumpun etnis dan memiliki ikatan budaya dan agama yang kuat dengan Turki.
"Warga kami sedih mendengar kabar bahwa etnis Uighur Turki dilarang berpuasa atau melakukan kewajiban beragam lainnya di wilayah Xinjiang," sebut pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki, pekan lalu.
Sebagai balasan, pemerintah Cina mengatakan mereka menghormati kebebasan beragama umat Muslim dan tuduhan bahwa sejumlah aktivitas beragama dilarang di Xinjiang pada bulan Ramadan ini "sangat bertentangan dengan fakta" dan dibesar-besarkan oleh media Barat.
"Tidak ada lembaga negeri, organisasi swasta atau individu yang dapat memaksa orang lain untuk percaya atau tidak percaya agama apapun. Mereka tidak boleh mendiskriminasi antar penduduk beragama maupun yang tidak beragama," kata pernyataan pemerintah Cina.
Namun, penjelasan tersebut tidak dapat meredam kemarahan warga Turki.
Restoran Happy Cina milik Cihan Yavuz diserang oleh massa yang mengamuk di Istanbul pekan lalu.
"Orang menjadi ketakutan ke sini, takut diserang lagi," kata Yavuz.
"Bila mereka ingin memprotes pemerintah Cina, mereka bisa berdemo di depan kedutaan. Tidak benar menggunakan kekerasan hanya demi memprotes," katanya.
.
[Sumber Klarifikasi]
https://bit.ly/2Z6yPYw
https://bbc.in/2Zcg1XN

Klarifikasi
Kamis, 06 Februari 2025
Kamis, 06 Februari 2025
Kamis, 06 Februari 2025