ANAK TUKANG WARUNG NASI DAPAT BEASISWA KE TUNISIA, DITOLAK MINTA BIAYA TIKET OLEH PEMDA PURWAKARTA DAN PEMPROV JAWA BARAT.

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
PENDIDIKAN - PENDIDIKAN
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
BENAR - BENAR
KANAL ADUAN
WHATSAPP
BUKTI ADUAN
GAMBAR
PETUGAS CEK FAKTA
Tommy Sutami
DILIHAT
109 KALI

Rabu, 06 November 2019

ANAK TUKANG WARUNG NASI DAPAT BEASISWA KE TUNISIA, DITOLAK MINTA BIAYA TIKET OLEH PEMDA PURWAKARTA DAN PEMPROV JAWA BARAT.
.
[KLARIFIKASI]
Berdasarkan aduan yang masuk ke Tim Jabar Saber Hoaks. Viral di media sosial, Nata Sutisna, pemuda 18 tahun asal Purwakarta  disebut-sebut tidak mendapat perhatian pemda setempat. Padahal dirinya membutuhkan biaya berangkat ke Tunisia usai mendapat beasiswa. 
.
[PENJELASAN]
Diketahui Nata Sutisna mendapatkan beasiswa dari Perguruan Tinggi Tunisia Institut Superieur De Le Civilisation Islamique de Turnis.
Saat dikonfirmasi, Nata menyayangkan adanya pemberitaan tersebut. Bahkan dirinya membantah adanya penolakan beasiswa dari pihak Pemkab dan Disdik Purwakarta.
"Karena mepet saya langsung ingin bertemu. Tidak ada kata menolak, karena memang saya tidak bertemu," ujar Nata di Purwakarta, Jumat (8/11/2019).
Kedatangannya ke Pemkab Purwakarta dan Disdik Purwakarta, diakuinya untuk meminta bantuan dikarenakan waktu keberangkatannya yang mepet, yaitu sekitar tanggal 14 November 2019.
"Kedatangan waktu itu memang inisiatif, baik ke pemda maupun ke disdik, baik dengan ibu bupati dan pak kadis memang tidak bertemu," jelasnya.
Sedangkan menurut Kadisdik Purwakarta, permasalahan yang dihadapi Nata bukan kewenangannya, karena disdik hanya mengurusi TK, SD SMP, dan PNF. Kalau bukan kewenangan tidak bisa dianggarkan dalam perencanaan. 
"Kita semua kan tahu bagaimana sistem anggaran hari ini begitu ketat dan harus masuk segala kegiatan dalam perencanaan tahun sebelumnya. Kalau pun kita bantu ya itu berasal dari uang-uang pribadi dermawan," jelas Purwanto.
Bahkan kedatangan Nata, kepada Bidang Pendidikan Pemprov Jabar pun sama, hal itu harus jadi kajian di pusat, ketika daerah menghadapi kasus seperti Nata.
"Bahkan kedatangan Nata ke Pemprov pun akan menghadapi hal yang sama, mudah-mudahan dengan sistem ke depan bisa mengantisipasi hal-hal seperti ini," katanya.
Untuk mengurangi beban Nata, pihaknya bersama guru dan kepala sekolah se-Purwakarta sudah mengumpulkan donasi sebesar Rp15 juta.
"Alhamdulilah pejabat, kepsek staf dan guru-guru kita sementara dapat mengumpulkan infaq sebesar 15 juta," katanya.
[SUMBER KLARIFIKASI]
http://bit.ly/2p1EXUh

Klarifikasi
Kamis, 06 Februari 2025
Kamis, 06 Februari 2025
Kamis, 06 Februari 2025