Senin, 30 September 2019
[DISINFORMASI]
Pasca aksi demo 21-22 Mei yang sempat terjadi kericuhan, beredar sebuah pesan
berantai yang berisikan 16 daftar nama demonstran yang meninggal pada kejadian
tersebut. Di akhir pesan itu juga tertulis Tim Monitoring Lapangan, Syamsul Bachri A
Tambengi yang mengatasnamakan diri sebagai pemilik data 16 korban meninggal yang
kini beredar di WhatsApp Group itu.
.
[PENJELASAN]
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo membantah data-data tersebut. Dia menegaskan bahwa informasi itu bohong alias hoax. Dalam jumpa pers 22 Mei 2019, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut bahwa pihaknya mendapat informasi jika sejauh ini korban meninggal dalam aksi 21 dan 22 Mei berjumlah 6 orang. Data itu
menyebut bahwa korban meninggal karena terkena tembakan dan benda tumpul.
Sementara pada 23 Mei 2019 data terupdate korban meninggal bertambah menjadi 8
orang. Sementara yang luka-luka bertambah menjadi 730 korban yang sedang dalam
penanganan medis.
.
[SUMBER KLARIFIKASI]
http://bit.ly/2QmBvgm
http://bit.ly/2QnSeQo