Para pelajar SMAN 2 Banjar mengikuti latihan praktik pengecekan fakta (fact checking), yang diselenggarakan oleh Tim Jabar Saber Hoaks bersama Tim Mobil Layanan Diskominfo Jawa Barat.
Latihan yang digelar dalam rangkaian kegiatan Siaran Keliling Jawa Barat (SARLING JABAR) itu, digelar di halaman gedung SMAN 2 Kota Banjar, pada Rabu (22/2/23).
Rafli Hardiansyah, salah satu Duta Genre Kota Banjar yang ikut serta dalam latihan praktik pengecekan fakta mengatakan, hoaks itu sangat berbahaya.
Menurutnya, hoaks bisa menimbulkan fitnah, dan dalam agama pun, hal tersebut dilarang.
“Hoaks itu sangat berbahaya, karena bisa menimbulkan fitnah. Dalam Islam, fitnah itu kan dilarang,” ucap Rafli.
Dikatakan Rafli, salah satu program Duta Genre Kota Banjar yang telah dilakukan adalah menyosialisasikan bahaya hoaks kepada masyarakat.
Isna Nuaini, siswi SMAN 2 Banjar yang juga turut serta dalam latihan itu, merasa senang dengan latihan praktik pengecekan fakta yang ia ikuti.
Setelah mengikut latihan, Isna yang kini duduk di kelas 11 IPA 1 SMAN 2 Banjar itu mengatakan, dirinya akan lebih berhati-hati dalam mencerna suatu informasi di media sosial.
“Jadi kalau kita membaca narasi informasi di media sosial, kita jangan sampai terkecoh, mana berita sesuai fakta, mana yang bukan,” ungkap Isna.
Isna menambahkan, di zaman media sosial saat ini, teknik pengecekan fakta sangat penting dimiliki oleh para pelajar dan para remaja saat ini.
“Para remaja zaman sekarang kan biasa aktif di media sosial yang kadang ada hoaksnya, jadi pelatihan semacan ini perlu diselenggarakan secara regular,” pungkas Isna. (JSH).
*Penulis : Tim JSH
*Editor : Depi Agung Setiawan