Derasnya lalu lintas informasi di media sosial, menyampaikan informasi berbasis fakta menjadi modal kepercayaan publik. Hal ini perlu dukungan rujukan sumber kredibel dan relevan. Untuk mencapainya dibutuhlan kecermatan dan daya kritis bagi pemeriksa fakta dalam mengecek dan mengcounter sebuah klaim.
Mahasiswa merupakan generasi muda dengan daya nalar kritis memiliki potensi dalam mengolah dan mengembangkan kemampuan cek fakta, sehingga posisinya tidak hanya mampu memilah informasi namun juga mampu menganalisa dan menetukan sumber informasi yang kredibel dan relevan.
Jabar Saber Hoaks menggelar diskusi dan pembekalan bersama mahasiswa tentang penguatan kapasitas cek fakta bersama perwakilan mahasiswa Jurusan Administrasi Pemerintahan Universitas Padjajaran, mahasiswa Jurusan Humas dan Jurnalistik UIN Sunan Gunung Djati Bandung, serta perwakilan Mahasiswa Jurusan Jurnalistik Universitas Muhammadiyah Bandung.
Kegiatan diskusi tersebut dilaksanakan pada Rabu, 5 Februari 2025 berempat di Command Center Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Hadir pada kegiatan tersebut R. Tommy Sutami selaku Divisi Pengaduan dan Pemeriksa Fakta Jabar Saber Hoaks. Tommy menyampaikan bahwa kemampuan menyampaikan informasi berbasis cek fakta yang dimiliki mahasiswa sangat bermanfaat bagi lingkungan, setidaknya di lingkungan keluarga seperti WhatsApp group keluarga. Lebih dari itu, dapat menyampaikan hasil cek fakta yang klarifikatif dalam menangkal hoaks yang menyebar di lingkungan masyarakat yang lebih luas (jsh).