Kenalkan ciri-ciri hoaks, para pelajar dan santri di Garut antusias ikuti latihan cek fakta

Dilihat: 388 kali
Rabu, 08 Maret 2023

Kegiatan pelatihan cek fakta (fact checking) yang digelar di SMKN 1 Garut dan Pondok Pesantren Ma’had Darul Arqam Muhammadiyah Kabupaten Garut, mendapat apresisasi dari kedua lembaga pendidikan tersebut.

Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SMAN 1 Garut, H. Bejo Siswoyo., S.Tp., M.Pd. mengimbau kepada siswa-siswi di lingkungan sekolahnya, untuk tidak mudah terpancing dengan berita palsu alias hoaks.

“Aktif saja tidak cukup, terampil saja tidak cukup, harus dibarengi dengan kecerdasan sosial dan emosional,” ucap Bejo.

Bejo berharap, melalui kegiatan ini, siswa-siswi asuhanya bisa mengenali ciri-ciri hoaks, dan cara menangkalnya.

Dihadapan ratusan peserta, Ketua Unit Jabar Saber Hoaks (JSH), Alfianto Yustinova mengenalkan profil Jabar Saber Hoaks.

“Pemprov Jawa Barat membentuk JSH pada 7 Desember 2018 yang bertugas untuk verifikasi narasi pada suatu berita yang menyebar di media sosial,” kata Fian.

Fian menambahkan, JSH secara rutin melakukan verifikasi informasi melalui tindak pengecekan fakta, baik informasi yang bersumber dari aduan masyarakat, maupun informasi atau rumor yang didapatkan dari pemantauan di kanal-kanal tertentu.

Sebagai upaya penguatan kolaborasi pemberantasan hoaks, pihaknya telah melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Garut.

 “Di Garut sudah terbentuk Tim Garut Saber Hoax (Gasax). Tim ini fokus memerifikasi isu-isu kedaerahan,” tandas Fian.

Sementara pada latihan cek fakta di Ponpes Ma’had Darul Arqam Muhammadiyah Garut diikuti oleh puluhan santriwan-santriwati, guru-guru santri, serta pimpinan lembaga Ponpes itu, yang juga dihadiri oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dr. Ika Mardiah, M.Si.

Ika dalam sambutannya menyebut, salah satu dampak positif dari fenomena pandemi Covid-19, adalah termanfaatkannya digitalisasi layanan informasi warga Jawa Barat.

“Sapa Warga dan Pikobar adalah bentuk aplikasi layanan berbasis digital yang diinsiasi oleh Pemprov Jabar. Aplikasi ini cukup membantu dalam penangangan selama Covid-19,” jelas Ika.

Fammy M.A Mulyana, M.H., CLA, salah satu alumni Ponpes Darul Arqam Garut yang sekaligus sebagai narasumber pada pelatihan itu mengatakan, pembuat hoaks saat ini kerap menggiring opini para pembaca, dengan mengenyampingkan sisi nalar dan logika.

“Hati-hati dalam menyebarkan informasi. Jika masuk pada ranah pelanggaran hukum, ada pidana yang akan menjerat pelanggarnya,” tegas Fammy.

Pelatihan cek fakta yang digelar pada 6 dan 7 Maret 2023 tersebut, merupakan rangkaian safari Tim Jabar Saber Hoaks dalam rangka kampanye pentingnya pengetahuan literasi digital ke sekolah dan pondok pesantren di Jawa Barat.

“Rangkaian safari yang digagas oleh Tim JSH ini bertajuk Keliling Jabar Belajar Literasi Digital Baik, Asyik dan Fun (Kejar Tabayyun), dan Mengenali Literasi dan Menemukan Fakta (Milarian Fakta),” ujar Koordinator Divisi Pengelola Aduan dan Pengecekan Fakta (PAPF) Jabar Saber Hoaks, R. Tommy Sutami. (JSH).

*Penulis : Elvita Liana Deanova (Program Studi Ilmu Komunikasi FPIPS UPI)

*Editor : Depi Agung Setiawan (JSH)