Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Sukabumi melalui Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) menggelar sosialisasi bertajuk “Menjaga Netralitas ASN Di Media Sosial pada masa Pemilu dan Pemilihan”. Sosialisasi yang dilaksanakan pada 27 Februari 2024 di Balai Kota dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah, Dida Sembada.
Kepala Diskominfo Kota Sukabumi, Rahmat Sukandar, dalam keterangannya menjelaskan bahwa sosialisasi ini diikuti oleh para pengelola media sosial dari berbagai perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi. Adapun narasumber yang dihadirkan adalah Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Sukabumi, Yasti Yustia Asih, dan perwakilan Unit Jabar Saber Hoaks Diskominfo Provinsi Jawa Barat, Sandi Ibrahim Abdullah.
Sekretaris Daerah ketika membuka jalannya sosialisasi menerangkan bahwa kegiatan ini memiliki peran penting untuk mendukung kelancaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan dilaksanakan di Kota Sukabumi. Menurutnya terjaganya netralitas ASN selama masa Pemilu yang dibuktikan dengan tidak adanya aduan terkait pelanggaran netralitas, harus kembali dilakukan pada Pilkada mendatang. Ia pun mengingatkan kepada seluruh peserta sosialisasi agar berhati – hati ketika beraktivitas dimedia sosial sehingga tidak melanggar peraturan terkait netralitas ASN.
Sementara Kepala Bidang IKP Diskominfo Kota Sukabumi, Tantan Sontani, menyampaikan bahwa dihadirkannya Bawaslu dan Jabar Saber Hoaks sebagai narasumber bertujuan untuk menciptakan suasana Pemilu maupun Pilkada yang kondusif serta terhindar dari berbagai isu hoaks.
“Kita hadirkan dari Bawaslu agar para peserta memahami peraturan terkait netralitas ASN terutama berkaitan dengan aktivitas media sosial. Kemudian Jabar Saber Hoaks dalam hal mengantisipasi penyebaran kabar hoaks.” Jelasnya
Ia pun mengungkapkan dalam penanganan hoaks, Diskominfo Kota Sukabumi selalu berkoordinasi dengan Jabar Saber Hoaks sehingga berbagai kabar bohon yang menyebar dipublik ditangani secara bersama.
“Alhamdulillah tahun kemarin kami mengunggah sekitar 70 bantahan hoaks dan kita selalu bekerja sama dengan Jabar Saber Hoaks. Kita antisipasi penyebaran kabar hoaks agar tidak terjadi pada Pilkada mendatang.” Ujarnya
Adapun narasumber Jabar Saber Hoaks, Sandi Ibrahim Abdullah menyampaikan bahwa untuk mengoptimalkan langkah antisipasi penyebaran kabar hoaks diperlukan dua hal, pemantauan secara intensif berbagai isu hoaks dimedia sosial, kemudian membuka jejaring Whatsapp Group karena saat ini penyebaran yang tidak mudah terdeteksi terjadi pada aplikasi Whatsapp.