Karawang – Hasil
survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna
internet Indonesia pada rentang tahun 2019-2020 quartal 2, tercatat sejumlah
196,71 juta jiwa dari total jumlah populasi penduduk Indonesia sebanyak 266,91
juta jiwa –setara dengan 73,7 persen. Angka ini menunjukan adanya pertumbuhan
pengguna internet Indonesia sebesar 8,9 persen –dari 64,8 persen di tahun 2018.
Dibalik kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini, tak bisa disangkal, bahwa penyebaran kabar keliru –misinformasi, disinformasi seolah menjadi dampak ikutan yang melekat didalamnya, seiring dengan kemajuan TIK itu sendiri.
Dalam praktik upaya pencegahan arus penyebaran kabar palsu alias hoaks, tentunya tidak mungkin dapat dilakukan oleh sekelompok atau sebagian pemangku kepentingan saja –berbagai pihak kiranya bisa turut serta dalam memerangi penyebaran hoaks, termasuk partisipasi dari kelompok lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang memiliki peran strategis di tengah masyarakat.
Hal itu tegaskan oleh Depi Agung Setiawan, Pemeriksa Fakta Jabar Saber Hoaks (JSH) saat didaulat sebagai salah satu narasumber pada kegiatan penyuluhan dan pembinaan ketertiban sosial, ketertiban masyarakat dan kepatuhan terhadap norma hukum dan norma sosial di massa adaptasi kebiasaan baru guna memperkuat harkamtibmas dan pencegahan Covid-19 di wilayah hukum Polda Jabar, Rabu (10/2/21).
“Untuk menekan fenomena masifnya penyebaran hoaks saat ini, perlu ada keterlibatan dari multi pihak untuk memeranginya, termasuk keterlibatan LSM,” tegas Depi dalam pemaparan materinya.
Di sela acara penyuluhan yang digelar di Kantor DPP LSM Laskar NKRI Provinsi Jawa Barat, JI. Surotokunto Kabupaten Karawang itu, para peserta yang hadir diberikan materi praktik bagaimana memverifikasi informasi atau rumor yang belum jelas fakta-faktanya.
Sementara itu, H. ME. Suparno, Ketua Umum DPP LSM Laskar NKRI mengatakan, di tengah derasnya arus informasi saat ini, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar lebih teliti dalam setiap menerima informasi.
“Kami, DPP Laskar NKRI mengimbau masyarakat agar selalu teliti saat menerima informasi yang belum jelas fakta-faktanya,” tandas Suparno yang memiliki sapaan Uwa itu.
Selain dari Jabar Saber Hoaks, penyuluhan rutin yang digelar oleh Direktorat Binmas Polda Jabar itu, juga menghadirkan narasumber dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat, serta dari Direktorat Binmas Polda Jabar.
Merujuk pada
data hasil survey We Are Social
–sebuah entitas global yang konsen pada kajian perkembangan peneterasi media
sosial, dari total populasi penduduk global sebanyak 7,75 milyar di tahun 2020,
tercatat sejumlah 3,80 milyar (49 %) tergolong sebagai masyarakat pengguna
aktif media sosial. (Saraswatie/JSH)
*Editor : Depi Agung Setiawan