Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 7 Baleendah mengadakan kegiatan Workshop Pemanfaatan Literasi Digital dan Numerasi dalam Pengambilan Keputusan Yang Cerdas, yang dilaksanakan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 7 Baleendah pada Selasa, 11 Februari 2025.
Peserta kegiatan ini berjumlah 50 orang terdiri dari guru dan staf TU SMKN 7 Baleendah.
Een Hendayani selaku Ketua Pelaksana menyampaikan tujuan workshop ini untuk meningkatkan pemahaman guru-guru terhadap literasi digital dalam mengidentifikasi informasi. “Tujuan workshop ini untuk meningkatkan pemahaman guru-guru terhadap literasi digital dalam mengidentifikasi informasi” ungkap Een.
Sementara narasumber pada kegiatan ini dari Jabar Saber Hoaks, Bapak Ganjar Darussalam, S.Pd., selaku Pengelola Media Sosial Jabar Saber Hoaks.
Ganjar menyampaikan bahwa generasi saat ini harus mengikuti perkembangan zaman, termasuk menghadapi hoaks. Jabarsaberhoaks adalah lembaga anti-hoaks pertama yang didanai pemerintah. “Generasi saat ini harus mengikuti perkembangan zaman, termasuk menghadapi hoaks. Jabarsaberhoaks adalah lembaga anti-hoaks pertama yang didanai pemerintah” ungkapnya.
Saat menerima informasi di ponsel, lanjut Ganjar, penting untuk memverifikasi kebenarannya. Indonesia memiliki 257 juta penduduk, dengan 78% pengguna internet aktif dan 60,5% pengguna media sosial. WhatsApp menjadi platform utama penyebaran hoaks, terutama dalam grup keluarga, akibat rendahnya literasi digital.
60% masyarakat masih percaya hoaks, metode penyebaranya 87,5% di media sosial, 67% di aplikasi pesan, orang lebih mudah percaya hoaks jika sesuai dengan opini mereka, dan semakin sering hoaks muncul semakin dianggap benar.
Selain itu pada workshop ini juga dibahas terkait banyaknya kebocoran data karena lemahnya keamanan, sehingga langkah sederhana untuk mengamankan data dapat dilakukan dengan mengganti password minimal sebulan sekali dengan kombinasi angka & simbol.
Ganjar juga menyampaikan, setiap media perlu kanal cek fakta untuk menangkal hoaks. Literasi digital harus ditingkatkan agar masyarakat lebih kritis dalam menerima informasi. “Setiap media perlu kanal cek fakta untuk menangkal hoaks. Literasi digital harus ditingkatkan agar masyarakat lebih kritis dalam menerima informasi” pungkasnya (jsh-m.rifky).