Penguatan peran tim atau unit penangkal hoaks di Kabupaten Kota terus dilakukan oleh Tim Jabar Saber Hoaks Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat.
Digelar di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut, pada Kamis (16/3/23), Tim Jabar Saber Hoaks melakukan forum diskusi terfokus bersama jajaran Tim Garut Saber Hoax (Gasax).
Selain sharing perihal isu publik yang tengah berkembang di Kabupaten Garut, kedua belah pihak pun berbagi pandang perihal trend penyebaran hoaks (fake news), baik di tingkat lokal, nasional hingga internasional.
Disinggung perihal forum penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) penanggulangan hoaks antara Pemprov Jawa Barat dengan Pemda Kabupaten Kota, yang digelar pada 6 Maret 2023 di Garut, Tim Gasax mengapresiasi, karena daerahnya telah dipilih sebagai tuan rumah pada perhelatan tersebut.
“Ini kehormatan bagi kami (Pemerintah Garut), telah dijadikan tuan rumah forum penandatanganan PKS itu,” ucap Kasi Kemitraan Informasi Publik, Yanyan Agus Supianto, yang juga menjabat selaku Pengelola Tim Gasax.
Sementara itu, saat dimintai tanggapannya perihal peristiwa pengeroyokan tehadap lima warga Garut beberapa waktu lalu yang dituduh akan melakukan penculikan anak di Sumatera Selatan, Yanyan mengatakan, bahwa tabayyun atau crosscheck adalah tindakan yang seyogianya harus selalu dilakukan dalam proses komunikasi di masyarakat.
“Dalam agama, bertabayyun adalah hal yang wajib dilakukan dalam proses interaksi atau komunikasi di masyarakat,” terangnya.
Wakil Ketua Jabar Saber Hoaks, Depi Agung Setiawan, dalam diskusinya mengatakan, terdapat tiga obyek kegiatan yang jadi fokus dalam perjanjian kerja sama penanggulangan hoaks antara Pemprov Jawa Barat dengan Pemkab/Kota di Jawa Barat.
Ketiga objek tersebut yakni penguatan kampanye literasi digital, peningkatan giat monitoring opini/aspirasi publik, serta peningkatan manajeman tata kelola pengaduan masyarakat di Kab/Kota sebagai upaya meminimalisir penyebaran kabar keliru (hoaks).
Lebih lanjut Depi mengatakan, dalam upaya penanggulangan hoaks di daerah, Tim atau Unit Penangkal Hoaks Daerah (USHD) yang dibentuk di Kabupaten Kota, sedianya memiliki peran atau fungsi yang sangat strategis.
“Tim ini akan bekerja sebagai katalisator atau akselerator kampanye literasi digital di era tsunami informasi, sebagai tim pemantau isu lokal, dan juga sebagai tim verifikator isu atau rumor yang belum jelas fakta-faktanya,” tutur Depi.
Di akhir sesi diskusi, Tim Gasax menyatakan, pihaknya akan melibatkan warga sekolah sebagai bentuk kolaborasi dalam mengkampanyekan pentingnya literasi digital dalam mencegah masifnya penyebaran hoaks.
“Empat pilar literasi digital akan terus kami sosialisasikan ke masyarakat Garut, yakni digital ethic, digital culture, digital skills, dan digital safety,” pungkas Yanyan. (JSH).
*Penulis : Tim JSH