RATUSAN SANTRI DAN GURU PONPES HIDAYATUL MUBTADIIN TASIKMALAYA IKUTI SEMINAR LITERASI LIGITAL

Dilihat: 514 kali
Selasa, 20 Desember 2022

Tasikmalaya – Senin 19 Desember 2022, bertempat di aula Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Desa Salebu Kecamatan Mangunreja Kabupaten Tasikmalaya, ratusan santri dan para guru Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin mengikuti seminar Literasi Digital dengan tema “Penanganan Hoaks Di Daerah.”

Pimpinan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin, Kiyai Ade Yayat, mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat serta para pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan seminar tersebut.

Penguatan pemahaman literasi digital, lanjut Ade, merupakan salah satu upaya untuk membendung penyebaran hoaks, khususnya di masa Pemilu nanti.

“Pemahaman literasi digital merupakan salah satu upaya untuk membendung penyebaran hoaks, khususnya di masa Pemilu,“ ungkap Ade.

Disaat yang sama, MUI Kabupaten Tasikmalaya, Dr. K.H. Edeng Zaenal Abidin, M.Pd menuturkan, di era kemajuan teknologi informasi, masyarakat harus melek terhadap penggunaan dan pemanfaatan smartphone.

Edeng menyebut, ciri dari suatu informasi yang benar adalah qaulan kariman, yakni perkataan yang mulia, dibarengi dengan rasa hormat dan mengagungkan, enak di dengar, lemah-lembut, dan bertatakrama.

“Berkomunikasi di media sosial itu narasi atau kata-katanya harus konstruktif (membangun), bukan dekonstruktif (menghancurkan),” tambah Edeng Zaenal yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tasikmalaya.

Tak hanya menerima pemaparan materi tentang literasi digital, di sesi akhir seminar, puluhan santri dan staf pengajar Ponpes Hidayatul Mubtadiin pun dilibatkan pada kelas praktik pengecekan fakta (fact checking) yang dipandu oleh R. Tommy Sutami, Koordinator Divisi Pengelolaan Aduan dan Pengecekan Fakta Unit Jabar Saber Hoaks.

Pada kelas praktik pengecekan fakta, para peserta diberikan soal latihan untuk memastikan kebenaran suatu narasi yang biasa menyebar di kanal media sosial – seperti latihan mendeteksi keaslian suatu foto atau gambar, teks, juga video.

Saat membuka acara seminar, Wakil Ketua Unit Jabar Saber Hoaks, Depi Agung Setiawan, mengatakan, kegiatan seminar literasi digital bagi para santri Ponpes Hidayatul Mubtadiin tersebut merupakan pilot project.

“Harapannya, program penguatan pemahaman literasi digital dan latihan fact checking bagi warga santri di beberapa ponpes bisa dikembangkan di tahun mendatang,” ucap Depi. (JSH)

*Penulis : Sandi A. Ibrahim