Seiring dengan kemajuan teknologi, dunia semakin menjadi
terhubung dan informasi dengan mudah diakses. Perkembangan teknologi saat ini
sangat mendesak dan tidak bisa kita hindari, oleh karena itu diharapkan tantangan-tantangan
besar tersebut yaitu mewaspadai penyebaran hoaks diantaranya pada saat
perkembangan teknologi ini sudah menghampiri kita banyak sekali
informasi-informasi yang tidak akurat. Hoaks atau berita palsu memiliki potensi
menyebabkan kekacauan, jadi bahaya laten juga ternyata hoaks ini, bahaya yang
tidak disadari.
Hal tersebut mendorong Sumedang Saber Hoaks dan Jabar Saber Hoaks menyelenggarakan ORKESTRASI, Obrolan Kolaborasi dan Replikasi yang diikuti oleh para pengelola media sosial SKPD Kab. Sumedang pada kamis, 15 Juni 2023 bertempat di aula Diskominfosanditik Kabupaten Sumedang.
Kapala Diskominfosanditik Bambang Rianto. S.STP, M.Si. pada sambutannya menyampaikan bahwa tahun 2021 Diskominfosanditik Kab. Sumedang sudah membentuk Unit Saber Hoaks Daerah yaitu Sumedang Saber Hoaks yang sampai saat ini menjadi garda terdepan dalam memerangi hoaks di Kab. Sumedang dengan memberikan konten-konten literasi digital di media sosial.
“Tahun 2021 Diskominfosanditik Kab. Sumedang sudah membentuk Unit Saber Hoaks Daerah yaitu Sumedang Saber Hoaks yang sampai saat ini menjadi garda terdepan dalam memerangi hoaks di Kab. Sumedang dengan memberikan konten-konten literasi digital di media sosial” Tutur Bambang.
Bambang melanjutkan, betapa pentingnya literasi digital dalam mengurangi hoaks. Literasi digital bukan hanya tentang memiliki akses teknologi dan informasi atau memerangi hoaks saja tetapi dengan konten-konten negatif yang dapat merusak generasi bangsa Indonesia, seperti maraknya permainan judi slot. Masih banyak konten negatif, menurutnya, disebarluaskan dan harus dihentikan karena sangat merusak generasi bangsa Indonesia.
“Betapa pentingnya literasi digital dalam mengurangi hoaks. Literasi digital bukan hanya tentang memiliki akses teknologi dan informasi atau memerangi hoaks saja tetapi dengan konten-konten negatif yang dapat merusak generasi bangsa Indonesia, seperti maraknya permainan judi slot. Masih banyak penyebaran konten negatif, yang menurutnya harus dihentikan karena sangat merusak generasi bangsa Indonesia” Lanjut Bambang.
Sementara Kabid IKP Diskominfosanditik Kab. Sumedang, Saepul Amin, S.Ag.,MM., sebagai narasumber, menyampaikan bahwa kita sebagai Pemerintah harus hadir ditengah-tengah tsunami informasi. Jangan pernah berpikir bahwa semua informasi dengan mudah kita dapatkan di gadget kita itu semuanya benar. Oleh karena itu sebagai bukti keseriusan kami di Kabupaten Sumedang di 2021 kami sudah menandatangani MoU Replikasi Unit Saber Hoaks Daerah.
“Pemerintah harus hadir ditengah-tengah tsunami informasi. Jangan pernah berpikir bahwa semua informasi dengan mudah kita dapatkan di gadget kita itu semuanya benar. Oleh karena itu sebagai bukti keseriusan kami di Kabupaten Sumedang di 2021 kami sudah menandatangani MoU Replikasi Unit Saber Hoaks Daerah” Ungkap Saepul.
Saepul menambahkan bahwa sudah menjadi kebijakan dalam memposting minimal dua konten per hari di Instagram @sumedangsaberhoaks, selain itu juga merepost konten-konten jabar saber hoaks, dan kegiatan lainnya antara lain melakukan sosialisasi roadshow ke sekolah, masyarakat, pertemuan2 dengan masyarakat.
Saepul mengharapkan partisipasi aktif dari para pengelola media sosial menyebarluaskan edukasi kepada masyarakat, karena Bupati juga mengeluarkan kebijakan melalui surat edaran bahwa setiap SKPD minimal 3 konten perhari di posting di media sosial.
Pada kesempatan yang sama, Sandi Ibrahim Abdullah, narasumber dari Jabar Saber Hoaks menyampaikan Kabupaten Sumedang sudah menjadikan media sosial sebagai media komunikasi publik diharapkan dapat berbagi peran dengan mengorkestrasi konten literasi di setiap masing-masing SKPD, saling merepost konten-konten positif, sampai ke tingkat SKPD Kecamatan.
“Kabupaten Sumedang yang sudah menjadi media sosial sebagai media komunikasi publik diharapkan dapat berbagi peran dengan mengorkestrasi konten literasi di setiap masing-masing SKPD, saling merepost konten-konten positif, sampai ke tingkat SKPD Kecamatan” Ungkap Sandi.
Sandi juga menambahkan, para pengelola media sosial SKPD ini diharapkan menjadi garda terdepan pemantau hoaks di media sosial agar segera dilakukan counter hoaks dan klarifikasi sehingga dapat meminimalisir penyebaran hoaks. (jsh)