Bandung - Mengawali tahun 2021, penyebaran
hoaks di Indonesia khususnya Jawa Barat, belum juga reda. Semakin hari hoaks
semakin mudah tersebar dan bisa terpapar ke siapa saja, tidak memandang usia bahakan
tingkat Pendidikan seseorang. Mulai dari disinformasi yang mungkin dinilai
“tidak membahayakan” hingga disinformasi yang memang telah dirancang untuk
tujuan tertentu, masih bebas berkeliaran di media sosial.
Berdasarkan data yang masuk ke
Jabar Saber Hoaks (JSH), selama Januari 2021 isu hoaks tentang vaksin masih
menjadi isu yang ramai diadukan dan diperbincangkan warganet. Menurut data yang
masuk ke JSH per tanggal 1-29 Januari 2021, jumlah aduan dari warganet serta
pemantauan tim JSH, ada 389 yang telah diklarifikasi. 76% dari jumlah tersebut atau
295 aduan telah dikonfirmasi sebagai Hoaks, yang mana 87 diantaranya merupakan
Hoaks yang berkaitan dengan vaksin.
Selain ramai diadukan, hoaks yang berkaitan dengan vaksin juga ramai menjadi perbincangan di media sosial Jabar Saber Hoaks dengan banyaknya atensi dan komentar dari warganet pada konten terkait vaksin. Hal ini diharapkan mampu menjadi awal yang baik untuk literasi warganet, khususnya yang berada di Jawa Barat untuk bisa menyebarkan informasi yang benar ke orang-orang terdekatnya.
Pada Januari 2021, Jabar Saber Hoaks juga meluncurkan sebuah sistem bernama Jendela Informasi yang berfungsi untuk mempermudah masyarakat dalam mencari dan melaporkan hoaks. Jendela Informasi dapat diakses melalui laman saberhoaks.jabarprov.go.id dari PC atau pun smartphone.
Jangan lupa untuk selalu lakukan cek fakta atau laporkan setiap informasi pada saluran milik institusi resmi atau media yang telah tersertifikasi oleh International Fact Checking Network (IFCN). Atau melalui media sosial Jabar Saber Hoaks di Instagram, Twitter, dan LINE @jabarsaberhoaks; Facebook @official.jabarsaberhoaks serta nomor WhatsApp dan Telegram di +62821-1867-0700.