Senin, 14 November 2022
Telah beredar di media sosial Facebook sebuah unggahan video yang membahas terkait Malaysia pada acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan digelar di Bali pada 15-16 November 2022. Dalam video tersebut terdapat narasi yang bertuliskan "JOKOWI TOLAK MALAYSIA MENJADI ANGGOTA PENUH G20 JANGAN REMEHKAN INDONESIA".
Benarkah hal tersebut?
CEK FAKTA : Dilansir dari kompas.com, kabar Indonesia menolak keinginan Malaysia bergabung sebagai anggota tetap G20 adalah hoaks. Di Asia Tenggara, hanya Indonesia yang masuk sebagai anggota G20. Malaysia tidak tergabung G20 karena tidak memenuhi kriteria, dari sisi PDB, populasi, juga volume perdagangan.
Namun, delegasi dari Malaysia dan beberapa negara non anggota, dipastikan telah mendapatkan tempat untuk mengikuti beberapa agneda KTT G20 yang akan digelar di Bali nanti.
Perlu diketahui, G20 merupakan kerja sama yang melibatkan sejumlah negara yang dianggap memiliki perekonomian terbesar di dunia. Anggota G20 terdiri dari 19 negara dengan dan Uni Eropa. Saat ini, G20 punya peranan penting dengan memegang 60 persen populasi dunia, 80 persen produk domestik bruto dunia, serta 75 persen perdagangan global.
KESIMPULAN : Kabar Indonesia menolak keinginan Malaysia bergabung sebagai anggota tetap G20 adalah salah. Malaysia tidak menjadi anggota G20 karena belum memenuhi kriteria dari sisi perekomian negara itu.
Dengan demikian, Presiden Jokowi tidak memiliki wewenang untuk menentukan apakah Malaysia dapat bergabung atau tidak sebagai anggota G20.
Informasi ini adalah jenis kategori Misleading Content.
RUJUKAN : http://bit.ly/3tqr7ID, http://bit.ly/3O4Ul9A