Jum'at, 07 Oktober 2022
Beredar unggahan di twitter yang mengutip sebuah artikel dari suaraislam.co. Disebutkan pada unggahan tersebut bahwa siswa kristen di SMAN 2 Depok mengalami diskriminasi saat akan melaksanakan ekskul di sekolah.
Digambarkan situasinya para siswa duduk di lorong sekolah karena dilarang memakai ruang kelas untuk kegiatan Rohani Kristen (rohkris).
Benarkah hal tersebut?
CEK FAKTA : Dikutip dari akun Instagram SMAN 2 Depok @
sman2.depok menyampaikan klarifikasi penjelasan sebagai berikut:
"Assalamualaikum wr wb, salam sejahtera kepada semuanya, terkait dengan berita yg beredar mengenai konflik penggunaan fasilifas sekolah, berikut klarifikasi dari salah seorang guru mapel agama kristen yg mengajar di SMAN 2 DEPOK. Kami luruskan kembali bahwa berita yg beredar adalah opini dari 1 pihak.
Menanggapi & meluruskan fakta berikut poin yg perlu ditanggapi :
1. Foto para siswa yg berada di lorong sekolah adalah siswa/siswi yg menunggu ruangan untuk kegiatan tsb dibuka, bukan tidak diperbolehkan menggunakan ruangan.
2. Isu rohkris dibubarkan tidak benar adanya, melainkan seluruh kegiatan ekskul memang sementara diberhentikan karena sefang berlangsung kegeiatan PTS (Penilaian Tengah Semester).
Maka dengan ini berita yg tersebar tsb tidak benar. Tidak ada praktik diskriminasi terhadap kelompok agama tertentu SMAN 2 DEPOK, Seluruh aktivitas kegiatan keagamaan di SMAN 2 DEPOK dudah terfasilitasi dengan baik oleh sekolah, tidak ada larangan apapun untuk mengadakan kegiatan agama di SMAN 2 DEPOK, Tidak ada pembubaran ekstrakurikuler hingga saat ini."
KESIMPULAN : Beredarnya narasi yang mengklaim bahwa siswa Kristen di SMAN 2 Depok mengalami diskriminasi saat melakukan aktivitas Rohkris adalah salah.
Informasi ini adalah jenis kategori False Context.
RUJUKAN : https://bit.ly/3RImHGT, https://bit.ly/3Cg9yz1, https://bit.ly/3rApFTh