Senin, 08 Agustus 2022
Beredar klaim di media sosial terkait fenomena bumi berputar lebih cepat, jika terjadi terus menerus maka suatu saat akan mencapai titik maksimal hingga yang terjadi kemudian adalah bumi akan berputar sebaliknya dan matahari akan terbit dari barat. Benarkah hal tersebut?
CEK FAKTA: Fenomena peningkatan kecepatan rotasi planet mencatat rekor hari tersingkat sejauh ini pada tanggal 29 Juni, dengan kecepatan 1,59 milidetik kurang dari 24 jam. Namun, perlu diketahui sebelumnya bagaimana teori yang benar menurut para ahli.
Peneliti utama Bidang Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin menjelaskan pada Kompas bahwa fenomena Bumi berotasi lebih cepat adalah benar berdasarkan pantauan jam atom. Thomas mengungkapkan jika penyebab perlambatan rotasi Bumi karena efek pasang surut Bulan. Namun, untuk percepataan rotasi Bumi sampai sekarang belum diketahui pasti penyebabnya.
"Banyak faktor yang diduga mempengaruhinya terkait dengan jari-jari bumi yang mengecil, melelehnya gunung-gunung es, penyusupan lempeng benua penyebab gempa, dan lainnya," ujar Thomas.
Sebuah kanal berita asal UK “Express” menjelaskan dampak dari fenomena tersebut bisa membuat Bumi tiba di tempat yang sama pada porosnya dalam waktu yang sedikit lebih cepat. ½:1 milidetik perubahan dalam rotasi bumi sama dengan perubahan sekitar 10 inci di garis khatulistiwa. Adapun dampaknya bagi GPS bisa berubah menjadi tidak akurat. Dilansir dari Popsci, meningkatnya kecepatan rotasi Bumi berdampak pada hilangnya bobot, jetlag secara konstan, bencana alam yang cukup serius seperti; banjir bandang, tsunami, dan meningkatnya kecepatan angin, hingga merubah seluruh dunia menjadi air.
KESIMPULAN: Klaim yang menyatakan bumi akan berputar sebaliknya dan matahari akan terbit dari barat adalah salah, karena tidak ada bukti valid yang menyatakan dampak dari meningkatnya rotasi Bumi menyebabkan perputaran ke arah sebaliknya.
Informasi ini termasuk ke dalam jenis kategori False Context.
RUJUKAN: