Rabu, 03 Agustus 2022
Beredar narasi yang tersebar di WhatsApp yang mengklaim bahwa Amerika Serikat (AS) menggunakan burung untuk mengirim virus cacar monyet ke wilayah Asia. Unggahan tersebut juga menyebutkan untuk berhati-hati jika melihat burung yang tidak bisa terbang dan berjalan karena dianggap dapat menularkan cacar monyet.
Benarkah hal tersebut?
CEK FAKTA : Dilansir dari
liputan6, cacar monyet teridentifikasi pertama kali menyerang manusia pada tahun 1970 di Kongo. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sama sekali tidak menyebutkan burung sebagai salah satu hewan penyebab penyebaran virus cacar monyet. Hanya saja, mereka mengimbau agar masyarakat mengurangi kontak fisik dengan hewan liar, terutama yang sedang sakit atau sudah mati.
Sejalan dengan WHO, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) juga menyebutkan bahwa jenis unggas dan reptil sangat kecil kemungkinannya terpapar virus cacar monyet.
KESIMPULAN : Klaim AS mengirim virus cacar monyet ke Asia melalui burung juga tidak berdasar. Bahkan saat ini yang banyak terpapar virus ini adalah negara-negara di Eropa dan AS bukan di Asia.
Informasi ini adalah jenis kategori Misleading Content.
RUJUKAN : https://bit.ly/3QhxmYU, https://bit.ly/3OVC6C8, https://bit.ly/3BAYnSQ