Selasa, 02 Agustus 2022
Beredar isu di media sosial bahwasanya vaksin dengan kandungan thimerosal tidak menutup kemungkinan hasil impor dari Amerika Serikat dan dikampanyekan sampai Puskesmas. Narasi tersebut dilatar belakangi oleh thimerosal dan ethylmercuri yang menjadi komposisi dari produk vaksin imunisasi. Benarkah hal tersebut?
CEK FAKTA: Hal ini telah dijelaskan oleh Dr. Lina Herliana Soemara dari Divisi Surveilans & Epidemiologi PT Bio Farma dalam jurnal Sari Pediatri menyatakan bahwa PT Bio Farma sebagai produsen vaksin, selalu mengikuti persyaratan produksi dan pengujian menurut WHO. Pengakuan dari WHO sudah diperoleh baik untuk vaksin bakteri maupun vaksin virus. Setiap batch vaksin dikontrol oleh Badan POM. Dua tahun sekali Bio Farma diperiksa oleh WHO. Contoh vaksin diperiksa oleh laboratorium independen, sehingga kualitas produk Bio Farma selalu di bawah pemantauan Badan POM dan WHO.
Adapun pernyataan ini diverifikasi media release pihak Badan POM bahwa 99% Vaksin untuk Program Imunisasi Nasional adalah produksi dalam negeri, sedangkan 1 % sisanya merupakan vaksin impor yang biasanya digunakan sebagai pilihan/alternatif bagi masyarakat yang diberikan melalui fasilitas kesehatan swasta. Bio Farma sebagai suatu perusahaan BUMN yang memproduksi vaksin dan sera satu-satunya di Indonesia yang telah memperoleh prakualifikasi WHO sehingga produk Bio Farma dapat digunakan pada program UNICEF dan lembaga PBB lainnya. Hasil audit yang bernilai sempurna yakni 98 dari 100 untuk Bio Farma dan Badan POM adalah dua faktor yang menjadi persyaratan pemenuhan prakualifikasi WHO.
KESIMPULAN: Hingga saat ini, narasi tersebut menjadi tidak berdasar sebab tidak ada bukti valid yang menyatakan vaksin dengan kandungan themirosal dan ethylmercuri merupakan impor dari Amerika Serikat bahkan hingga dikampanyekan ke Puskesmas.
Informasi tersebut termasuk pada kategori Misleading Content..
RUJUKAN:
https://bit.ly/3vIqo7n