Rabu, 26 Januari 2022
HASIL PENELITIAN SEBUT VAKSIN COVID-19 LEBIH BANYAK MENYEBABKAN PENYAKIT KETIMBANG MANFAATNYA
Beredar klaim di media sosial yang menyebut vaksin covid-19 lebih banyak menyebabkan penyakit daripada manfaatnya. Disebutkan, klaim itu berdasarkan hasil penelitian salah satu produsen vaksin covid-19,
Pfizer, selama enam bulan.
Dari hasil tangkapan layar, sebuah akun twitter membagikan link artikel daring dari situs thevaultproject.org berjudul "Alarming Six Month Pfizer Data Show COVID Vaccine Causes More Illness Than it Prevents + Major Trial Flaws"
Benarkah hal tersebut?
CEK FAKTA :
Dari hasil penelusuran, dilansir dari politifact.com, Dr. Matthew Laurens dari Pusat Pengembangan Vaksin dan Kesehatan Global di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland menyatakan bahwa artikel tersebut salah dalam menafsirkan data Pfizer. Data aktual dari Pfizer tidak mendukung klaim tersebut.
Data penelitian tersbeut sudah dilaporkan dalam studi New England Journal of Medicine. Penelitian itu melibatkan sekitar 46.000 orang dari Amerika Serikat, Argentina, Brasil, Afrika Selatan, Jerman dan Turki.
Hasilnya penelitian menyimpulkan, vaksin terbukti aman dan memiliki profil efek samping yang dapat diterima. Kemanjuran vaksin terhadap Covid-19 adalah 91,3% melalui enam bulan masa tindak lanjut.
KESIMPULAN :
Klaim bahwahasilpenelitian Pfizer selama enam bulan menyebutvaksin covid-19 buatannya lebih banyak menyebabkan penyakit daripada manfaatnya adalah salah. Faktanya, informasi ini dibantah para ahli.
Informasi ini adalah jenis kategori False Context.
RUJUKAN :
1. https://bit.ly/3rTDBau
2. https://bit.ly/3AAcHbz