PENERIMA VAKSIN COVID-19 LEBIH MUDAH TERINFEKSI OMICRON DIBANDINGKAN NONVAKSIN

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
KESEHATAN - CORONA - VAKSIN
LOKASI INFORMASI
INTERNATIONAL - INTERNATIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - FALSE CONTEXT
KANAL ADUAN
TWITTER
BUKTI ADUAN
TEXT
PETUGAS CEK FAKTA
Tommy Sutami
DILIHAT
345 KALI

Selasa, 11 Januari 2022

PENERIMA VAKSIN COVID-19 LEBIH MUDAH TERINFEKSI OMICRON DIBANDINGKAN NONVAKSIN

Beredar postingan Twitter yang mengklaim jika penerima vaksin Covid-19 lebih rentan terinfeksi varian Omikron daripada orang yang tidak divaksin. Postingan tersebut disertai gambar tangkapan layar dari studi kesehatan yang dilakukan di Denmark.

Benarkah hal tersebut?

CEK FAKTA :
Dilansir dari antaranews.comyang merujuk pada AFP, klaim tersebut keliru. Studi yang dirujuk dalam postingan tersebut dikirimkan oleh para peneliti Denmark sebagai laporan awal ke platform daring MedRXiv pada 22 Desember 2021. 

Pihak MedRxiv telah menjelaskan bahwa pengguna Twitter tersebut salah membaca dan memantau hasil studi yang dicatut. 

Faktanya, penelitian itu bertujuan untuk menentukan penerapan Pfizer dan Moderna terhadap varian Omicron hingga lima bulan setelah vaksinasi penuh. Hasil studi itu juga menunjukkan bahwa infeksi Omicron memang menurunkan efektifitas vaksin. 

Namun dalam studi tersebut tidak terdapat penjelasan mengenai vaksin meningkatkan infeksi terhadap varian Omicron. Peneliti Denmark juga merekomendasikan masyarakat untuk mendapatkan vaksin booster usai memperoleh dosis vaksin penuh.

KESIMPULAN :
Klaim penerima vaksin covid-19 lebih mudah terinfeksi omicron dibandingkan nonvaksin yang disematkan penggunggah dengan menggunakan laporan studi para peneliti dari Denmark adalah salah.

Informasi ini adalah jenis kategori False Context.

RUJUKAN :
1. https://bit.ly/3zESCAJ
2. https://bit.ly/3thMIEx