SERTIFIKAT DIGITAL VAKSIN COVID-19 DITANAM DI KULIT

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
KESEHATAN - CORONA - VAKSIN
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - MISLEADING CONTENT
KANAL ADUAN
FACEBOOK
BUKTI ADUAN
GAMBAR
PETUGAS CEK FAKTA
DILIHAT
184 KALI

Selasa, 14 September 2021

SERTIFIKAT DIGITAL VAKSIN COVID-19 DITANAM DI KULIT


Beredar informasi yang menyebutkan bahwa barcode pada sertifikat digital vaksinasi Covid-19 untuk memantau dan mengaasi pergerakan orang dari jarak jauh. Disebutkan, upaya itu bagian dari sistem untuk memata-matai manusia.

CEK FAKTA: Dari hasil penelusuran, klaim bahwa sertifikat vaksinasi digunakan untuk memata-matai pergerakan umat manusia adalah salah. Faktanya, informasi ini adalah hoaks yang kembali beredar.
 
Merujuk laporan dari situs pemeriksa fakta FactCheck.org pada 14 April 2020 berjudul "Conspiracy Theory Misinterprets Goals of Gates Foundation", membatah klaim tersebut. Dari hasil pemeriksaannya, isu sertifikat vaksin digital untuk melacak pergerakan manusia mulai muncul pada awal pandemi Covid-19. Klaim itu mencuat setelah Bill Gates berpartisipasi dalam forum diskusi online di Reddit pada 18 Maret 2020.
 
Dalam forum tersebut, Gates menjawab pertanyaan tentang cara mempertahankan bisnis selama pandemi berlangsung.

Pernyataan Gates disalahpahami. Kepada FactCheck.org, Gates Foundation menjelaskan ketika Gates menyebutkan penggunaan sertifikat digital di forum diskusi Reddit, dia mengacu pada sertifikat digital sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan platform digital yang akan memperluas testing Covid-19 mandiri di rumah. Bukan melacak pergerakan orang.
 
Sertifikat digital adalah teknologi yang digunakan untuk mengirim informasi terenkripsi melalui internet, misalnya tanda tangan digital yang digunakan untuk memverifikasi identitas.
 
Sementara itu, penelitian yang didanai Gates Foundation untuk menguji pencatatan vaksinasi yang dilekatkan pada kulit manusia tidak berkaitan dengan vaksin Covid-19. Tak hanya itu, tinta yang digunakan pada kulit manusia juga tidak memungkinkan untuk digunakan sebagai alat pelacak jarak jauh.
 
Profesor Bioengineering di Rice University, Kevin McHugh, yang terlibat dalam penelitian tersebut mengatakan, tinta yang digunakan pada kulit manusia juga tidak memungkinkan untuk digunakan sebagai alat pelacak jarak jauh. Hal tersebut disampaikan.

KESIMPULAN: Klaim bahwa sertifikat vaksinasi digunakan untuk memata-matai pergerakan umat manusia adalah salah. Faktanya, informasi ini adalah hoaks yang kembali beredar.
 
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content

RUJUKAN:
https://bit.ly/39jZZBj
https://bit.ly/3lnWC1v