VIDEO SOAL 18 RIBU KASUS KEMATIAN AKIBAT VAKSIN COVID 19

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
KESEHATAN - CORONA - VAKSIN
LOKASI INFORMASI
INTERNATIONAL - INTERNATIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - MISLEADING CONTENT
KANAL ADUAN
FACEBOOK
BUKTI ADUAN
GAMBAR
PETUGAS CEK FAKTA
Tommy Sutami
DILIHAT
152 KALI

Minggu, 08 Agustus 2021

VIDEO SOAL 18 RIBU KASUS KEMATIAN AKIBAT VAKSIN COVID 19


Beredar unggahan video di media sosial mengenai laporan kematian akibat vaksin COVID-19 sebanyak 18 ribu kasus. Dalam video itu nampak seorang perempuan membeberkan klaim bahwa European Medicines Agency (EMA) melaporkan kasus kematian usai korban menerima vaksin.

CEK FAKTA :
Faktanya, video itu menunjukkan klip wawancara dengan Astrid Stuckelberger, yang pernah membuat kehebohan karena klaim hoaks soal sejumlah tindakan medis. Video-videonya pernah dihapus oleh YouTube pada tahun 2020 karena mengabarkan berita-berita bohong.

Negara-negara di Uni Eropa, menyerahkan laporan kepada EudraVigilance tentang dugaan efek samping setelah vaksinasi untuk ditinjau lebih dalam.

Juru bicara EMA mengatakan pada AFp Fact Check bahwa masalah medis atau kematian setelah seseorang disuntik tidak berarti disebabkan karena suntikan vaksin.

Kejadian hubungan antara pembekuan darah dengan vaksin COVID-19 AstraZeneca (Vaxzevria) telah ditemukan, tetapi hal itu sangat langka terjadi.

EMA memperkirakan bahwa trombosis (pembentukan gumpalan darah di pembuluh darah) dalam kombinasi dengan trombositopenia (trombosis dengan sindrom trombositopenia, TTS) dapat mempengaruhi satu dari 10 ribu orang.

"Terlepas dari kasus langka ini, tidak ada indikasi bahwa kematian yang dilaporkan disebabkan oleh vaksinasi," tuturnya.

KESIMPULAN :
Klaim pada video tersebut yang mengatakan ada 18 ribu kematian dilaporkan karena vaksinasi COVID-19 adalah tidak benar.

Informasi ini adalah jenis kategori Misleading Content.

RUJUKAN :
1. https://bit.ly/3iwVdpu
2. https://bit.ly/2VEVzBm