VAKSIN COVID 19 BISA MENGHUBUNGKAN JARINGAN 5G KEDALAM TUBUH

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
KESEHATAN - CORONA - VAKSIN
LOKASI INFORMASI
INTERNATIONAL - INTERNATIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - MISLEADING CONTENT
KANAL ADUAN
WHATSAPP
BUKTI ADUAN
GAMBAR
PETUGAS CEK FAKTA
Tommy Sutami
DILIHAT
219 KALI

Jum'at, 30 Juli 2021

VAKSIN COVID 19 BISA MENGHUBUNGKAN JARINGAN 5G KEDALAM TUBUH


Beredar poster bentuk meme yang menyebut bahwa vaksin COVID-19 adalah taktik untuk menghubungkan orang ke jaringan 5G. Unggahan itu telah diberedar di pesan berantai Whatsapp.

Meme tersebut ditambahkan narasi "Mereka memalsukan virus COVID-19 ini. Jadi kamu akan menerima vaksin ini. Jadi mereka dapat menghubungkan kamu secara biokimia ke menara 5G ini".

CEK FAKTA :
Virus SARS-CoV-2 terbukti menyebabkan penyakit COVID-19, bukan sebuah pemalsuan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan virus itu pertama kali diidentifikasi di China pada 7 Januari 2020.

Vaksin jelas bukan alat untuk menghubungkan jaringan 5G ke dalam tubuh, atau dapat mendeteksi seseorang dengan jaringan 5G melalui vaksin.

Klaim bahwa nanopartikel di dalam vaksin digunakan untuk menghubungkan orang ke 5G juga pernah beredar di media sosial pada tahun 2020 silam.

Namun, faktanya, Vaksin mRNA COVID-19, seperti Pfizer-BioNTech dan Moderna, mengandung nanopartikel lipid yang digunakan untuk mentransfer RNA ke dalam sel.

Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa lipid ini dapat mentransfer 5G ke sel, juga tidak ada bukti bahwa 5G dapat terhubung ke lipid tersebut.

Hal itu juga ditegaskan oleh Dr Archa Fox di University of Western Australia yang diterbitkan dalam The Conversation.

KESIMPULAN :
Klaim bahwa vaksin covid 19 tersambung ke jaringan 5G adalah tidak berdasar.

Isu ini terus digulirkan untuk menciptakan kegaduhan seiring dengan program vaksinasi yang dilakukan oleh Pemerintah.

Informasi ini adalah jenis kategori Misleading Content.

RUJUKAN :
https://bit.ly/3iVFAGY