Ia meyakini bahwa kekebalan tubuh yang diperoleh dari vaksin tidak akan lama. Sehingga mendorong orang-orang untuk tidak melakukan vaksin.
CEK FAKTA :
Para ilmuwan belum mengetahui apakah kekebalan alami atau kekebalan vaksin bertahan lebih lama, mengingat terbatasnya waktu COVID-19. Tetapi penelitian menunjukkan vaksinasi memberikan perlindungan yang lebih konsisten terhadap virus.
Menurut Grant McFadden, direktur Pusat Biodesign untuk Imunoterapi, Vaksin dan Viroterapi di Arizona State University, ketika manusia terpapar racun atau patogen pembawa penyakit, tubuh menciptakan antibodi untuk mencoba menetralisirnya. Setelah infeksi, tubuh mengingat cara membuat antibodi spesifik patogen tersebut, sehingga mengurangi kemungkinan infeksi di masa depan.
Namun, vaksin dapat membantu tubuh memproduksi antibodi untuk patogen tertentu tanpa harus melalui infeksi. Sehingga, vaksin akan jauh lebih baik dilakukan daripada harus menunggu terinfeksi dan mengalami gejala yang bisa mengalami perburukan.
KESIMPULAN :
Klaim terinfeksi virus lebih efektif mendapatkan antibodi daripada vaksinasi COVID-19 adalah menyesatkan.
Informasi ini adalah jenis kategori MISLEADING CONTENT.
RUJUKAN :
https://bit.ly/3wd6wqt