Beredar di media sosial Facebook beredar unggahan yang menyebut PCR dan Rapid Test tidak bisa mendeteksi virus corona dan akan memberikan hasil positif jika ada virus baik mati maupun hidup.
CEK FAKTA :
Dilansir kompas.com, Wakil Direktur Pendidikan dan Diklit sekaligus Jubir Satgas Covid-19 UNS/RS UNS, dr. Tonang Dwi Ardyanto. Dokter Tonang mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diluruskan dari informasi tersebut karena beberapa keterangan dalam narasi tersebut salah.
Informasi yang salah di antaranya yang menyebut PCR hanya menunjukkan keberadaan virus tetapi tidak menunjukkan itu virus apa.
“Itu salah. PCR mendeteksi suatu urutan genetik yang khas untuk suatu virus. Maka, bila PCR memberikan hasil positif, berarti benar ada materi genetik virus yang ditarget tersebut. Bukan virus yang lain,” kata Tonang, saat dihubungi Kompas.com, 6 Juni 2020.
Ia mengatakan, PCR mendeteksi RNA dari virus yang merupakan materi genetik virus. Oleh PCR, materi genetik tersebut diurutkan.
Selain itu, informasi keliru lain adalah yang menyebutkan hasil rapid test reaktif karena mendeteksi antibodi yang dianggap sebagai virus atau bakteri, tetapi tidak diketahui virus atau bakteri apa.
Ia menjelaskan, rapid test untuk Covid-19 dibuat hingga mampu mendeteksi antibodi yang muncul akibat Covid-19.
“Jadi rapid test itu memiliki probe yang menangkap HANYA protein dengan susunan asam amino tertentu. Tentu dipilih susunan yang sekhas mungkin. Meskipun tadi ada beberapa virus yang memang sangat mirip seperti SARS dan MERS CoV." papar Tonang.
KESIMPULAN :
Klaim bahwa tes PCR tidak bisa menunjukkan jenis virus yang diidap seseorang serta membedakan virus yang masih hidup dan yang sudah mati, keliru.
Begitu pula dengan klaim bahwa rapid test tidak bisa mengenali virus Corona Covid-19, yang juga keliru. Rapid test yang digunakan saat ini telah dikembangkan untuk mengenali antibodi yang dikeluarkan tubuh apabila terdapat infeksi Covid-19, meskipun tingkat akurasinya lemah.
Sedangkan tes PCR dengan akurasi yang lebih tinggi digunakan untuk mengetahui keberadaan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Informasi ini adalah kategori jenis MISLEADING CONTENT
RUJUKAN :
1. https://bit.ly/3x4YuQW
2. https://bit.ly/3x5foin