Senin, 15 Maret 2021
VAKSIN SINOVAC SEBENARNYA DI GUNAKAN UNTUK AYAM DAN UNGGAS
Berdasarkan pantauan Jabar Saber Hoaks, beredar unggahan sebuah narasi di salah satu akun facebook yang menuliskan sebagai berikut :
"Kode barcode vaksin asli di tukar oleh Farmasi sbg Vaksin Plasebo utk menipu KIPI. Oleh KIPI akan dibantah bahwa kematian bukan akibat Vaksin. Bukankah Indonesia dijadikan kelinci percobaan vaksin Sinovac? Makanya belum setahun Vaksin sudah ditemukan. Vaksin yg sebenarnya diperuntukkan untuk ayam. Soalnya dr.Dirga Lambe mengatakan bahwa Virus hewan bisa bermutasi kepada manusia. Dan juru Vaksin-dr.Nadia Tarmizi adalah Ahli penyakit menular pada hewan. Vaksin sudah terlanjur disuntikkan dan WHO akhirnya melaporkan bahwa tidak ditemukan bukti sumber penularan Hewan di Wuhan. Kata Dokter2 Hewan: Ayam-ayam yg disuntikan vaksin Sinovac ini banyak yg mati setelah 2 Minggu."
CEK FAKTA :
Melansir dari CekFakta Tempo, klaim dalam unggahan tersebut tidak didukung dengan data-data yang akurat. Untuk memeriksa klaim tersebut, Tempo mewawancarai Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Satari pada 12 Maret 2021 dan menelusuri berbagai literatur terkait.
Menurut Hindra, vaksin Sinovac ditujukan bagi manusia, sesuai tahap uji klinis yang dilakukan terhadap manusia meskipun, sebelum uji klinis tersebut, dilakukan uji coba terhadap binatang. Untuk vaksin Sinovac, pengujian telah dilakukan terhadap tikus. Tidak ada penggunaan ayam dalam pengembangan vaksin Sinovac. Demikian juga, tidak ada publikasi yang menyebutkan bahwa ayam-ayam mati setelah divaksin Sinovac.
KESIMPULAN :
Klaim bahwa vaksin Covid-19 Sinovac diperuntukkan bagi ayam dan unggas adalah keliru. Vaksin Sinovac ditujukan untuk memberi perlindungan terhadap manusia dari infeksi Covid-19. Produksi vaksin Sinovac juga telah memenuhi standar pembuatan vaksin, yakni melalui uji coba terhadap binatang dan uji klinis terhadap manusia. Dengan demikian, penggunaan vaksin Sinovac di Indonesia bukan sebagai kelinci percobaan. Selain Indonesia, tiga negara lain, yakni Turki, Brazil, dan Chili, menggunakan vaksin Sinovac.
Informasi ini masuk dalam kategori MISLEADING CONTENT.
REFERENSI:
http://bit.ly/3qMtrGm