Rabu, 10 Maret 2021
PENGGUNAAN MASKER SEBABKAN MANUSIA KERACUNAN CO2
Beredar sebuah narasi bahwa penggunaan masker dapat membahayakan tubuh manusia. Narasi ini beredar melalui WhatsApp, baru-baru ini.
Pada narasi disebutkan tubuh manusia membutuhkan oksigen (O2) untuk dihirup. Namun karena menggunakan masker, maka yang akan dihirup adalah embusan napas atau karbon dioksida (CO2).
CEK FAKTA: Dari penelusuran kami, klaim bahwa masker dapat membahayakan tubuh manusia karena CO2 terhirup kembali atau embusan napas, adalah salah. Faktanya, penggunaan masker tidak menyebabkan keracunan karbon dioksida (CO2).
Selama ini, para tenaga kesehatan ketika menjalankan tugas tertentu hampir selalu menggunakan masker. Dari penggunaan itu tidak terbukti bahwa masker dapat membuat tubuh keracunan CO2.
Di masa pandemi Covid-19 ini, penggunaan masker sangat dianjurkan. Penggunaan ini sebagai bentuk ikhtiar atau antisipasi agar tidak tertular virus Corona melalui cipratan cairan dari saluran pernapasan saat berbicara, bernapas, batuk atau bersin.
Penggunaan masker sesuai standar diyakini ampuh untuk mencegah penularan. Di samping itu, CO2 atau embusan napas bisa lolos meski menggunakan masker.
Pasalnya molekul CO2 lebih kecil ketimbang virus Corona. Disebutkan ukuran virus Corona sekitar 125 nanometer, sehingga tidak dapat menembus masker.
Keracunan CO2 merupakan kasus yang sangat jarang. Keracunan dapat terjadi jika terpapar CO2 dalam dosis tinggi. Namun sekadar embusan napas yang tertahan masker, tidak menyebabkan keracunan.
KESIMPULAN: Klaim bahwa masker dapat membahayakan tubuh manusia karena CO2 terhirup kembali atau embusan napas, adalah salah. Faktanya, penggunaan masker tidak menyebabkan keracunan karbon dioksida (CO2).
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content.
RUJUKAN:
http://bit.ly/3epxRA8
http://bit.ly/3v51Q6F