UPAYA MILITER TIONGKOK YANG BAKAL MENYEBERANGI PERBATASAN SHENZHEN-HONG KONG

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
PERTAHANAN - PERTAHANAN
LOKASI INFORMASI
INTERNATIONAL - INTERNATIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - FABRICATED CONTENT
KANAL ADUAN
INSTAGRAM
BUKTI ADUAN
VIDEO
PETUGAS CEK FAKTA
Tommy Sutami
DILIHAT
117 KALI

Sabtu, 17 Agustus 2019

UPAYA MILITER TIONGKOK YANG BAKAL MENYEBERANGI PERBATASAN SHENZHEN-HONG KONG.

[DISINFORMASI]
Berdasarkan hasil pemantauan Tim Jabar Saber Hoaks. Viral cuitan di Twitter video yang menunjukkan tank di atas lori kereta. Video itu disertai tulisan tentang upaya militer Tiongkok yang bakal menyeberangi perbatasan Shenzhen-Hong Kong. Pengguna itu memperingatkan bahwa tentara dari Beijing bakal melaksanakan penindakan keras kepada pendemo ala Tiananmen Square.

[PENJELASAN]
Kenyataannya, nama stasiun yang tertera di video itu adalah Longyan yang berjarak 500 kilometer dari Shenzhen. Tapi, video telanjur dilihat 848 ribu kali dan di-retweet 8 ribu kali.
"Kita punya kecenderungan percaya apa yang ingin dipercaya. Meskipun tak ada bukti kuat yang mendukung kepercayaan itu," ujar Masato Kajimoto, profesor jurnalisme di Hong Kong University, kepada CNN.
Pakar misinformasi itu menyatakan, hoaks merupakan senjata yang menakutkan. Sekali menyentuh hati, susah dihilangkan. Kalaupun disangkal dengan bukti, benih ketidakpercayaan tak akan bisa tercabut.
Penduduk Hong Kong prodemokrasi sudah pasti memercayai kabar itu karena menganggap pemerintah makin otoriter. Sementara penduduk pro-Beijing akan lebih percaya pada teori konspirasi yang menyatakan bahwa AS berada di balik para pendemo.
Apalagi, pemerintah Tiongkok ikut membenarkan teori tersebut. "Sebagaimana yang kami ketahui, aksi itu adalah pekerjaan AS," ucap Jubir Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying.
Kajimoto mengungkapkan, penggunaan hoaks bukanlah barang baru. Hoaks bernarasi intervensi Tiongkok juga tersebar saat Revolusi Payung 2014. Menurut dia, rumor tak benar bakal selalu tersebar selama politik sebuah negara masih terbelah. "Sejak awal, sikap politik yang berbedalah yang membuat banyak orang menyebarkan rumor dan memercayai konten manipulatif."

[SUMBER KLARIFIKASI]
http://bit.ly/2TT0Vnm