Selasa, 11 Februari 2025
Beredar sebuah postingan Facebook dari akun dengan username ”David J. Prasetyo” yang menyebarkan foto tangkapan layar dari telegram dengan asumsi bahwa hacker Bjorka telah meretas Bank BCA.
CEK FAKTA :
Pada Rabu, 5 Februari 2025 Akun X dengan username @bjorkanesiaaa mengunggah narasi nahwa bank – bank di Indonesia termasuk BCA telah menjadi target ransomware dan hingga berita tersebut ramai di aplikasi X.
Dilansir dari Tempo, Pengamat keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya melihat pola yang berbeda dalam dugaan peretasan database Bank Central Asia (BCA) yang diklaim oleh peretas Bjorka. Menurutnya, pola yang digunakan tidak seperti peretasan biasanya. Insiden ini terlihat seperti rekayasa pendengung atau buzzer. Alfons menjelaskan, jika para peretas benar-benar menemukan ransomware BCA, mereka tidak akan menggunakan postingan bot untuk menyebarluaskan aksinya.
Ahli IT itu memaparkan terdapat sekitar 1.200 akun yang digunakan untuk mengangkat tagar #ransomwarebca. 70 persen dari total tersebut terdaftar di 2023-2025 dan memiliki follower kurang dari 100. Dengan demikian, Alfons menduga bahwa isu tersebut merupakan permainan buzzer yang memiliki kepentingan tertentu.
Selain itu dilansir dari kompas.com, pihak BCA EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn telah membantah hal tersebut. ia menegaskan informasi mengenai peretasan sistem BCA itu tidak benar.
Meski demikian, pihaknya mengimbau agar nasabah selalu berhati-hati terhadap oknum yang mengatasnamakan BCA dan berbagai modus penipuan yang bertujuan untuk mengetahui data nasabah.
KESIMPULAN :
Berita mengenai peretasan Bank BCA oleh Bjorka tidaklah benar.
Informasi ini adalah jenis kategori Misleading Content.
RUJUKAN :
( https://bit.ly/4196Bhx ) kompas.com
(https://bit.ly/3QaNwoK ) tempo
PEMERIKSA FAKTA :
Nabilah Siti Nurhikmah (@nbylanur_)