Sabtu, 17 Juli 2021
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim Oseltamivir obat Covid-19 berbahaya dan mematikan dengan menghubungi Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Prof. Zullies Ikawati, Ph.D., Apt .
Zullie yang juga pakar Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) menyatakan, klaim Oseltamivir obat Covid-19 berbahaya dan mematikan seperti yang ada pada video yang beredar salah.
"Salah," kata Zullies, saat berbincang dengan Liputan6.com, Minggu (18/7/2021).
Menanggapi video yang beredar mengenai seorang wanita penyintas Covid-19 yang membagikan pengalamannya setelah meminum Oseltamivir, Zullies berpendapat kemungkinan yang dialami oleh wanita tersebut bukan disebabkan oleh Oseltamivir. Ini dilatarbelakangi karena belum diketahui obat apa saja yang diminum dan bagaimana kondisi pasiennya.
"Jadi saya belum tau persis yang mana yang menyebabkan reaksi hebat, yaitu mual, muntah dan vertigo (muter-muter) seperti yang dirasakan oleh ibu itu," tuturnya.
Zullies melanjutkan, untuk dapat memberikan efek seperti yang diharapkan, obat memerlukan waktu yang cukup apabila digunakan secara oral atau diminum. Berbeda dengan obat yang diberikan secara injeksi, memang akan memberikan efek yang lebih cepat. Dalam hal obat yang diminum, maka obat memerlukan waktu dan proses hingga sampai ke lambung.
Di lambung obat akan diuraikan, kemudian diserap oleh lambung maupun usus. Obat tersebut kemudian akan diedarkan atau didistribusikan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah hingga sampai ke tempat aksinya untuk bekerja. Jadi jika dikatakan dalam waktu kurang dari 1 menit sudah terjadi reaksi yang cukup hebat seperti itu, maka Zullies menduga bukan karena obat.
"Mungkin karena ada faktor lain, bisa jadi ada faktor psikologis, atau mungkin memang ada faktor fisik, yang kebetulan terjadi sesaat setelah minum obat, karena gejala Covid-19 ada yang sampai mual, muntah dan sebagainya, yang terjadi secara kebetulan. Sebab bila terjadi dalam waktu kurang dari 1 menit, saya menduga obat tersebut masih berada di lambung dan belum diserap sepenuhnya, sehingga belum akan memberikan efek terhadap tubuh," jelasnya.
Zullies melanjutkan, ada kemungkinan wanita tersebut alergi terhadap obatnya sehingga memberikan efek yang berlebihan. Namun ini dengan catatan obatnya juga sudah melalui proses penyerapan dan sampai ke tempatnya bekerja. Jadi, jika obatnya masih di lambung, belum akan memberikan reaksi aleri juga.
Menurutnya, Oseltamivir termasuk obat yang aman digunakan, dengan efek samping bersifat individual, meliputi mual, muntah, insomnia, vertigo, bagi yang mengalami.
"Tidak semua orang mengalami efek samping yg sama. Menurut saya, cara penyampaian dalam video itu juga bersifat tendensius, membuat orang takut. Semestinya jika memang mengalami efek samping obat, bisa disampaikan kepada tenaga Kesehatan yg bertugas, sehingga dapat diberikan penanganan yang sesuai," tutupnya.
Oseltamivir termasuk obat yang aman digunakan, dengan efek samping bersifat individual, meliputi mual, muntah, insomnia, vertigo, dialami hanya sebagian orang.
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content.
RUJUKAN:
https://bit.ly/3xXiNRv
https://bit.ly/3BERKwy