JIKA SEDANG FLU, JANGAN LAKUKAN SWAB TEST NANTI POSITIF COVID-19

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
KESEHATAN - CORONA
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - MISLEADING CONTENT
KANAL ADUAN
INSTAGRAM
BUKTI ADUAN
VIDEO
PETUGAS CEK FAKTA
DILIHAT
465 KALI

Sabtu, 03 Juli 2021

JIKA SEDANG FLU, JANGAN LAKUKAN SWAB TEST NANTI POSITIF COVID-19


Beredar sebuah video seorang polisi menyarankan kepada masyarakat jika sedang flu, tidak perlu melakukan swab test. Polisi itu meyakini pasti hasilnya akan dinyatakan positif Covid-19.

CEK FAKTA: 

Dilansir dari Times of Indiam ketika mengaitkan flu biasa dengan tes Covid-19 positif, semuanya tergantung pada tes antibodi.

Dalam hal flu, virus yang menentukannya dan yang menentukan virus corona sangat berbeda. Flu disebabkan oleh virus influenza, bukan virus corona.


Oleh karena itu, terjangkit flu atau divaksinasi tidak akan memberikan hasil positif untuk Covid-19.

Menurut juru bicara Food and Drug Administration (FDA), semua tes yang diizinkan oleh mereka untuk virus corona secara khusus diperiksa untuk reaktivitas silang dengan virus influenza. Tapi tidak satupun dari mereka yang mengamati reaktivitas silang dengan tes manapun.

Berdasarkan penelitian baru-baru ini, klaim bahwa vaksin flu biasa, demam, dan semuanya akan menghasilkan tes positif untuk virus corona baru sama sekali tidak benar.

Tes Covid-19 menargetkan bentuk materi atau protein genetik yang spesifik dan berbeda. Oleh karena itu, kecil kemungkinan infeksi, penyakit, atau vaksin lain akan memengaruhi tes virus Corona.

Ada kemungkinan flu biasa akan menghasilkan hasil positif dalam tes antibodi, tetapi tes tersebut tidak digunakan untuk mendiagnosis Covid-19.


KESIMPULAN: Klaim bahwa vaksin flu biasa, demam, dan semuanya akan menghasilkan tes positif untuk virus corona baru sama sekali tidak benar. Ada kemungkinan flu biasa akan menghasilkan hasil positif dalam tes antibodi, tetapi tes tersebut tidak digunakan untuk mendiagnosis Covid-19.

Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content.


RUJUKAN:

https://bit.ly/2SQezf9