Jum'at, 28 Mei 2021
MALAYSIA TOLAK BAYAR HUTANG KE CHINA SEBESAR 4500 TIRILIUN
Beredar informasi menyebut Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menolak membayar utang kepada Tiongkok. Disebutkan, utang Malaysia kepada Tiongkok sebesar Rp4500 triliun.
CEK FAKTA :
Setelah ditelusuri, isu ini pernah beredar di akhir tahun 2019. Saat itu narasi yang ditambahakan adalah Indonesia harus berani menolak membayar hutang ke China seperti yang Malaysia lakukan.
Dilansir medcom.id, pernyataan dari Mahathir Muhammad dalam narasi yang beredar tidak memiliki dasar dan bukti yang kuat. Faktanya, Mahatir menegosiasikan ulang proyek kereta cepat East Coast Rail Link senilai US$ 20 miliar.
Dilansir dari
South China Morning Post atau
scmp.com, melalui artikel berjudul "
‘It is not about the Chinese’: Malaysia’s Mahathir blames previous government for debt to Beijing and project woes", yang terbit 19 Agustus 2018, disebutkan Mahathir menjelaskan membengkaknya utang Malaysia kepada Tiongkok akibat kesalahan pemerintah sebelumnya yang dipimpin Najib Razak.
Mahathir menambahkan tidak menentang perusahaan Tiongkok tetapi menentang utang dari luar negeri (dalam jumlah besar) dan proyek-proyek yang tak penting namun sangat mahal.
Dilansir
Kompas.com, melalui artikel berjudul "
Demi Bayar Utang Negara, Mahathir Bakal Jual Aset Malaysia" disebutkan bahwa Mahatir berencana membayar utang dengan menjual aset negara.
Mahathir menjamin penjualan aset pemerintah itu diperuntukkan hanya bagi rakyat Malaysia. Mahathir mengatakan negaranya tengah mempertimbangkan aset apa yang bakal dijual untuk mengurangi utang.
KESIMPULAN :
Klaim bahwa Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menolak membayar utang kepada Tiognkok adalah salah. Mahatir berencana membayar utang negara Malaysia kepada Tiongkok dengan menjual beberapa aset negara.
Informasi ini adalah kategori jenis FALSE CONNECTION
RUJUKAN :
1. https://bit.ly/3fBq6aQ
2. https://bit.ly/2RNBdnX
3. https://bit.ly/3i3zIMY