Selasa, 12 Januari 2021
VAKSIN SINOVAC BERBAHAYA, VIRUS MATI BISA HIDUP LAGI
Sampurasun warginet, Jabar Saber Hoaks menerima informasi bahwa vaksin sinovac berbahaya, disinyalir hanya melemahkan virus bukan mematikan virus.
.
FAKTA:
Tim Jabar Saber Hoaks telah melakukan penelusuran terkait isu tersebut. Mengutip dari cekfakta.tempo.co, secara ilmiah metode yang digunakan dalam proses CoronaVac bernama inactivated virus. Artinya partikel virus SARS-CoV-2 yang digunakan tersebut telah diisolasi (Dimatikan/tidak aktif)
.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyebut metode inactivated virus sebagai salah satu dari tujuh teknologi pengembangan vaksin. Menurut WHO, kelebihan dari teknologi ini adalah dapat menginduksi respon antibodi yang kuat. Sebelum digunakan untuk memproduksi vaksin Covid-19, metode ini digunakan untuk mengembangkan vaksin influenza, rabies, dan hepatitis A. Dalam sejumlah literatur menyebut metode yang dikenal dengan nama inactivated virus ini sudah lama digunakan, setidaknya sejak 1950-an.
.
Apa saja kandungan dalam CoronaVac Sinovac?
1. Virus yang sudah dimatikan
Vaksin COVID-19 Sinovac dikembangkan dengan metode inactivated. Artinya virus yang berada dalam vaksin sudah dimatikan dan tidak mengandung virus hidup atau yang dilemahkan.
Inactivated adalah metode paling umum dalam pembuatan vaksin.
.
2. Aluminium hidroksida
Bahan ini berfungsi untuk meningkatkan kemampuan vaksin.
.
3. Larutan fosfat
Berfungsi sebagai penstabil atau stabilizer vaksin.
.
4. Natrium klorida
Sebagai isotonis untuk memberikan kenyamanan saat penyuntikan. Natrium klorida yang digunakan dalam vaksin COVID-19 sesuai dengan standar kefarmasian.
.
.
KESIMPULAN:
Klaim tentang vaksin sinovac berbahaya karena bisa menghidupkan virus yang mati adalah KELIRU [MISLEADING CONTENT]. Vaksin Sinovac menggunakan partikel virus SARS-CoV-2 yakni virus Corona penyebab Covid-19, yang telah dimatikan, atau genomnya telah dirusak.
.
REFERENSI:
1. http://bit.ly/3iCeHHH
2. http://bit.ly/2NhQUkB
3. http://bit.ly/3o0Zcdc